Jokowi Sempat Ancam Copot Petinggi TNI-Polri jika Kasus Tak Turun

Jokowi bersyukur kasus RI sudah menurun

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengaku sempat mengancam akan mencopot jajaran petinggi TNI-Polri apabila kasus COVID-19 tidak menurun. Namun kini, ia berterima kasih kepada jajaran TNI-Polri karena sudah bekerja keras di lapangan sehingga kasus juga turun.

“Saya ingin sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada jajaran Polri dan TNI yang betul-betul saya liat pelaksanaan di lapangan mati-matian karena juga takut dicopot kalau tidak bisa mengendalikan di provinsinya, di kotanya, di kabupatennya,” ujar Jokowi dalam arahannya pada Kepala Satuan Wilayah Tahun 2021, yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).

“Saya sudah titip kepada Kapolri, ‘hati-hati Kapoldamu, kalau kira-kira (kasus) naik terus saya akan perintah untuk ganti’. Ternyata turun, turun, turun, turun, artinya semua takut dicopot,” ucapnya lagi.

Baca Juga: Wanti-wanti Varian Omicron, Jokowi Minta Vaksinasi Digenjot Lagi

1. Jokowi sampaikan efek pandemik bisa ke keamanan masyarakat

Jokowi Sempat Ancam Copot Petinggi TNI-Polri jika Kasus Tak TurunPetugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 kepada santri di Pondok Pesantren Daarur Rasul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jokowi menyebut efek pandemik bisa lari ke mana-mana. Bahkan, dampaknya bisa ke keamanan dan ketertiban masyarakat apabila pandemik tidak bisa dikendalikan.

“Pandemik juga berefek pada langkanya energi di beberapa negara, sudah terjadi. Pandemik juga berefek pada langkanya kontainer, hati-hati langkanya kontainer artinya distribusi barang ke sebuah negara, ke sebuah pulau, ke sebuah kota, provinsi bisa terganggu. Jangan dianggap remeh hal-hal seperti ini,” tegasnya.

Baca Juga: BPS: Inflasi November 0,37 Persen, Tertinggi di 2021 

2. Jokowi katakan pandemik berdampak pada inflasi yang naik

Jokowi Sempat Ancam Copot Petinggi TNI-Polri jika Kasus Tak TurunPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Selain itu, mantan Wali Kota Solo ini juga mengingatkan bahwa pandemik berdampak pada inflasi yang naik. Sehingga, harga akan semakin mahal.  

“Jajaran Polri harus juga tau mengenai ini. Pandemik juga berdampak pada yang namanya kenaikan harga produsen. Artinya biaya di produksi di pabrik, di manufaktur, di industri naik,” tuturnya.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

3. Jokowi sebut Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk level 1

Jokowi Sempat Ancam Copot Petinggi TNI-Polri jika Kasus Tak TurunWarga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Kendati, Jokowi bersyukur lantaran kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun. Sejak yang tadinya 56 ribu kasus per hari pada Juli lalu, kini menjadi 311 kasus per hari.

“Ini sebuah capaian luar biasa dan tidak semua negara mengalami ini,” kata Jokowi.

Pria kelahiran Solo ini kemudian menyebut Indonesia menjadi satu dari negara yang berada di level 1. Selain Indonesia ada juga China dan Jepang.

“Yang di level 1 sekarang ini Indonesia, China, India, Jepang dan Taiwan. Ini negara besar sekali. Gede banget. Tapi bisa mengendalikan itu. Itu yang kita harus benar-benar bersyukur. Tapi, ancaman ini belum selesai,” terangnya.

“Kita boleh bersyukur, boleh berbangga tapi tetap harus waspada,” tambah Jokowi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya