Jokowi Sindir Soal Politik Propaganda Rusia, Ini Jawaban Prabowo

Prabowo menyebut lebih pilih "politik Bojongkoneng" saja

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 01, Joko "Jokowi" Widodo, melayangkan serangannya terhadap calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat menghadiri kampanye di Semarang dan Surabaya. Di sana, Jokowi melontarkan berbagai sindiran, salah satunya tentang kubu Prabowo yang menggunakan konsultan asing dan propaganda Rusia.

Mengetahui hal itu, Prabowo pun menjawab sejumlah hal yang sebelumnya disindirkan Jokowi itu melalui akun Instagram milik Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar. Apa kata Prabowo?

1. Prabowo bantah miliki konsultan asing

Jokowi Sindir Soal Politik Propaganda Rusia, Ini Jawaban PrabowoIDN Times/istimewa

Melalui rekaman video di akun Instagram @dahnil_anzar_simanjuntak, Dahnil bertanya kepada Prabowo tentang tudingan Jokowi bahwa dirinya menggunakan konsultan asing. Prabowo pun kemudian memaparkan bantahannya.

"Ya tidak ada, bahwa saya punya banyak teman dimana-mana ada orang Korea, Jepang, Jerman. Saya kan 20 tahun bisnis di luar negeri tapi gak ada konsultan, bayarnya mahal dan mereka gak tau apa-apa soal politik Indonesia," kata Prabowo di akun Instagram Dahnil.

"Kalau bidang yang lain mungkin ada ekonomi, bisnis. Tapi kalau politik gak ada," lanjut Prabowo.

Tak hanya itu, Dahnil pun menyauti bahwa politik yang digunakan di kubu Prabowo adalah politik ala Bojongkoneng--sebuah desa di Bogor, Jawa Barat.

"Politik kita pake ala Bojongkoneng aja ya pak," ujar Dahnil

"Hahaha, iya Bojongkoneng. Kita belajar dari rakyat aja," imbuh Prabowo.

2. Jokowi sindir ada timses yang gunakan propaganda ala Rusia

Jokowi Sindir Soal Politik Propaganda Rusia, Ini Jawaban PrabowoIDN Times/Gregorius Aryodamar

Sindiran Jokowi soal konsultan asing dan propaganda ala Rusia itu terkait berbagai hoaks yang selama ini diterimanya. Gerah dengan berbagai isu itu, Jokowi menyebut banyaknya hoaks dan fitnah itu karena adanya upaya adu domba ala asing.

Adu domba ala asing itu, menurutnya, dilakukan oleh tim pemenangan. Tanpa menjelaskan secara spesifik mengenai tim pemenangan siapa yang dimaksud, Jokowi menyebut tim itu telah menyiapkan propaganda ala Rusia.

"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," ujar Jokowi di Surabaya.

Baca Juga: Mulai Serang Kubu Lawan, Jokowi: Masak Saya Disuruh Sabar Terus?

3. Kedubes Rusia buka suara tentang sindiran 'Propaganda Rusia' Jokowi

Jokowi Sindir Soal Politik Propaganda Rusia, Ini Jawaban Prabowopixabay.com

Usai disebut-sebut dalam materi kampanye Jokowi, Rusia melalui kedutaan besarnya di Jakarta buka suara. Pernyataan itu disampaikan Kedubes Rusia lewat akun Twitter resmi @RusEmbJakarta pada Senin (4/1).

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan 'propaganda Rusia' oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut," tulis Kedubes Rusia. 

"Sebagaimana diketahui istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," lanjutnya.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami."

4. TKN: Pernyataan Jokowi bukan untuk sebuah negara tetapi individu

Jokowi Sindir Soal Politik Propaganda Rusia, Ini Jawaban PrabowoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengungkapkan bahwa pernyataan Jokowi tersebut tidak ditujukan kepada Rusia sebagai sebuah negara, melainkan ditujukan kepada individu yang bekerja sebagai konsultan politk.

"Pernyataan Pak Jokowi mestinya dipahami sebagai sebuah kritik terhadap pihak yang doyan menggembar-gemborkan slogan antiasing, namun justru menjadikan pihak asing sebagai konsultan politik," ujar Karding dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1).

Baca Juga: Sering Diserang, Jokowi Mulai Sindir Kubu Prabowo

Topik:

  • Anata Siregar
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya