Jokowi: Situasi Ekonomi Akibat COVID-19 Lebih Berat dari Krisis 1930

"Krisis global itu nyata," ujar Jokowi.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan saat ini dunia tengah mengalami krisis ekonomi global akibat pandemik COVID-19. Krisis ekonomi global ini bahkan lebih berat dibandingkan krisis yang terjadi pada tahun 1930.

"Kemarin saya mendapatkan informasi bahwa krisis ekonomi global itu benar-benar nyata ada benar dan semua merasakan," ujar Jokowi dalam arahannya di Posko Penanganan COVID-19 Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6).

1. Krisis global akibat corona lebih berat dari 1930

Jokowi: Situasi Ekonomi Akibat COVID-19 Lebih Berat dari Krisis 1930Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jokowi menyampaikan International Monetary Fund (IMF) bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomi negara besar menurun tajam. Seperti Amerika yang diprediksi pertumbuhan ekonominya menurun hingga minus 8 persen.

"IMF memprediksi bahwa tahun 2020 Amerika pertumbuhan ekonominya akan -8, Jepang akan -5,8 persen, Inggris akan -10,2 persen, Prancis akan -12,5 persen, Italia akan -12,8 persen, Spanyol akan -12,8 persen, Jerman -7,5 persen," sebut Jokowi.

Jokowi mengatakan dirinya berkomunikasi melalui telepon dengan Managing Director IMF Ibu Kristalina pada 1,5 bulan lalu. Dalam pembicaraan tersebut Kristalina mengatakan krisis ekonomi saat ini lebih berat daripada depresi 1930. 

2. Jika ekonomi dunia menurun, demand dan suplai bisa terganggu

Jokowi: Situasi Ekonomi Akibat COVID-19 Lebih Berat dari Krisis 1930Presiden Jokowi saat mengunjungi Gedung BNPB pada Rabu, 10 Juni 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi melanjutkan jika pertumbuhan ekonomi negara-negara menurun, maka permintaan atau demand juga akan terganggu. Apabila demand terganggu, suplai juga bisa terganggu.

"Artinya, demand suplai produksi semuanya rusak dan terganggu," tutur Jokowi.

3. Jokowi minta masyarakat juga pahami bahwa ekonomi juga penting di tengah pandemik

Jokowi: Situasi Ekonomi Akibat COVID-19 Lebih Berat dari Krisis 1930Dok. Biro Pers Kepresidenan

Oleh karena itu, Jokowi meminta masyarakat untuk memahami kondisi ini. Sebab, urusan pandemik bukan hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi.

"Inilah yang juga harus kita ketahui bersama bahwa kita dalam proses mengendalikan COVID urusan kesehatan tetapi kita juga memiliki masalah yang lain yaitu urusan ekonomi," kata Jokowi.

Baca Juga: Tragedi Hukum dan Demokrasi di Era Jokowi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya