Jokowi: Sosialisasi PPKM Level 3 Pakai Background Kasus di Eropa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta rencana penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Dia memerintahkan jajarannya untuk menyosialisasikan juga alasan penerapan PPKM level 3.
“Sampaikan mengenai perkembangan kasus-kasus kenaikan kasus yang ada di Eropa. Ini penting sekali sebagai sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil,” ujar Jokowi dalam arahannya saat rapat terbatas tentang evaluasi PPKM di Istana, Senin (22/10/2021).
Baca Juga: Sederet Aturan yang Bakal Diberlakukan Jelang Libur Natal-Tahun Baru
1. Jokowi sebut ekonomi bisa terpukul lagi jika kasus COVID-19 naik
Jokowi menuturkan masih banyak masyarakat yang menolak rencana pemerintah untuk menerapkan PPKM level 3. Kendati, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan apabila kasus kembali melonjak, perekonomian akan terpukul lagi.
“Kita harus ingat bahwa apapun, utamannya ini pariwisata di Bali memang terdampak paling dalam, tetapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita,” ucap dia.
2. Jokowi minta intervensi Satgas untuk acara-acara di lapangan
Editor’s picks
Lebih lanjut, Jokowi menggatakan, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun depan. Karena itu, ia meminta agar penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.
“Saya minta intervensi di lapangan ini benar-benar terus dilakukan oleh Satgas terhadap event-event yang ada,” tutur presiden.
Baca Juga: [LINIMASA-8] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia
3. Jokowi sebut kasus aktif COVID-19 di Indonesia turun 892 kasus pekan ini
Selain itu, pria asal Solo ini menyampaikan perkembangan kasus COVID-19. Dalam sepekan terakhir, kata dia, kasus aktif di Indonesia menurun 892 kasus.
“Dalam sepekan terakhir kasus aktif kita menurun 892 kasus, dari 9.018 kasus di 14 November menjadi 8.126 kasus di 21 November. Untuk penambahan kasus baru rata-rata 362 kasus setiap harinya,” sebut Jokowi.