Jokowi: Standar Normalitas Baru Harus Diterapkan di Perguruan Tinggi

Harus dirumuskan ke dalam program prioritas

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan pandemik COVID-19 membuat standar normalitas dalam kehidupan sehari-hari berubah. Jokowi mengatakan, salah satu standar normalitas baru yang harus diterapkan adalah di perguruan tinggi.

"Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang terbuka luas," kata Jokowi dalam Dies Natalis ke-63 Universitas Padjadjaran, Jumat (11/9/2020).

1. Perguruan tinggi harus merumuskan standar normalitas baru dalam setiap program-program prioritas

Jokowi: Standar Normalitas Baru Harus Diterapkan di Perguruan TinggiPresiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Standar normalitas baru itu, kata Jokowi, harus dirumuskan dalam berbagai kebijakan. Seperti kebijakan dalam Indikator Kinerja Utama (KPI) dosen, dan dalam program-program prioritas perguruan tinggi.

"Kebijakan tentang program prioritas perguruan tinggi dan kebijakan tentang alokasi anggarannya, kebijakan infrastrukturnya, termasuk berbagai SOP (Standar Operasional Prosedur) baru yang harus dirumuskan," kata presiden.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

2. Jokowi ingin standar normalitas baru dirumuskan dalam berbagai bidang

Jokowi: Standar Normalitas Baru Harus Diterapkan di Perguruan TinggiDok. Biro Pers Kepresidenan

Selain itu, mantan Wali Kota Solo itu meminta agar standar normalitas baru juga harus diterapkan dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Menurut Jokowi, berbagai standar normalitas baru harus dirumuskan.

"Saat ini adalah awal abad digital. Berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital seharusnya memperoleh prioritas. Di mana teknologi digital, big data analytic, AI (Artificial intelligence), bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang," ucap Jokowi.

3. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi pandemik COVID-19

Jokowi: Standar Normalitas Baru Harus Diterapkan di Perguruan TinggiPresiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengatakan pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia telah membawa perubahan normalitas. Menurut dia, adaptasi kebiasaan baru dengan memakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan adalah normalitas baru.

"Bukan hanya normalitas terkait kesehatan, tetapi juga normalitas terkait budaya kerja dan cara kerja. Sekarang inilah saatnya kita memperkenalkan standar normalitas baru dalam kehidupan profesionalitas kita," kata dia.

Jokowi menyampaikan, Indonesia saat ini telah menghadapi tantangan yang sangat berat. Pandemik COVID-19, kata dia, membawa banyak negara ke dalam suasana yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"(Sebanyak) 215 negara harus menghadapi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang sangat rumit, sangat-sangat rumit. Tidak ada satu negara pun yang mempunyai pengalaman untuk itu. Negara maju maupun negara berkembang, sama-sama tidak siap menghadapi tantangan," tutur Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Pakai Masker, Jaga Jarak, Cuci Tangan adalah Normalitas Baru

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya