Jokowi Ucapkan Belasungkawa pada 100 Dokter yang Meninggal Lewat Jubir

Kata Fadjroel, Jokowi mengapresiasi para tenaga medis

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengucapkan belasungkawa kepada 100 tenaga medis yang meninggal dunia karena COVID-19. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

"Presiden Joko Widodo menghaturkan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap tenaga medis yang meninggal dunia (Selasa, 1/9) di Istana Bogor," kata Fadjroel dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/9/2020).

1. Jokowi beri apresiasi tinggi pada tenaga medis

Jokowi Ucapkan Belasungkawa pada 100 Dokter yang Meninggal Lewat JubirDok. Biro Pers Kepresidenan

Selain mengucapkan belasungkawa, kata Fadjroel, Jokowi juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang bekerja sangat keras dan sangat baik sejak pandemik COVID-19 melanda Indonesia.

"Berjibaku tanpa sekat apapun, dengan penuh dedikasi dan profesional," ujar Fadjroel.

Baca Juga: IDI: Jumlah Tenaga Medis Harus Ditambah di Wilayah Episentrum

2. Masyarakat diminta disiplin protokol agar tenaga medis tidak kewalahan

Jokowi Ucapkan Belasungkawa pada 100 Dokter yang Meninggal Lewat JubirRolasih Yufarini, Perawat di RSPP Extention Modular Simprug Rujukan COVID-19 (Dok. Humas RSPP)

Pemerintah, lanjut Fadjroel, mengajak setiap orang untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu penting agar tidak semakin banyak masyarakat yang tertular dan menyebabkan tenaga medis kewalahan.

"Agar rumah sakit dan tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien COVID-19, dan berakibat kurang baik kepada tenaga medis," ungkap dia.

3. Rumah sakit harus beri batasan jam kerja pada tenaga medis

Jokowi Ucapkan Belasungkawa pada 100 Dokter yang Meninggal Lewat JubirPerawat menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, pada 9 Juli 2020. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Fadjroel menyampaikan bahwa masyarakat menjadi garis terdepan untuk memutus penyebaran virus corona. Selain itu, pemerintah juga mengimbau para tenaga medis dan rumah sakit untuk selalu disiplin menerapkan pembatasan jam kerja.

"Karena tenaga medis penolong terakhir masyarakat bila terdampak COVID-19. Pemerintah menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis kita, termasuk APD lengkap dan insentif," jelas Fadjroel.

4. 100 tenaga medis telah meninggal dunia karena COVID-19

Jokowi Ucapkan Belasungkawa pada 100 Dokter yang Meninggal Lewat JubirTenaga medis RSPP Extention Modular Simprug Rujukan COVID-19 rayakan hari kemerdekaan Indonesia di rumah sakit (Dok. Humas RSPP)

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat 100 dokter telah gugur selama menangani COVID-19. Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih mengucapkan belasungkawa dalam akun media sosial Instagram @ikatandokterindinesia.

"Sejawat sekalian, Sejawat dokter yang telah gugur dalam penanganan COVID-19 sudah mencapai 100. Demikian juga petugas kesehatan lainnya yg gugur juga bertambah," tulis Daeng dalam unggahan foto tersebut, Senin (31/8/2020).

Daeng meminta agar teman-teman sejawat mendoakan tenaga medis yang telah gugur agar diberikan tempat yang mulia serta menjadi teladan komitmen menjalankan pengabdian kemanusiaan.

"Dan kita juga agar tidak putus-putusnya berdoa bagi semua kawan-kawan sejawat kita sebagai garda terdepan yang sedang berjuang membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan dalam perawatan COVID-19," ujar Daeng.

Baca Juga: 100 Dokter Gugur, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Penanganan COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya