Jokowi Undang Para Arsitek Beri Masukan Desain Istana di Ibu Kota Baru

Jokowi akan undang par arstitek dan ahli untuk beri masukan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara terkait kritikan desain Istana Negara di ibu kota baru. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Jokowi menyebut bahwa desain Garuda yang kontroversi di Istana Negara hanyalah pradesain.

Dia mengatakan pihak pemerintah akan mengundang para ahli dan arsitek untuk memberikan masukan terhadap desain Istana Negara tersebut.

"Dengan masukan-masukan itu nantinya, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengkayaan pradesain menjadi basic design Istana Negara," tulis Jokowi dalam akun Instagramnya, @jokowi.

Baca Juga: Makna Desain Istana Negara Karya Pematung Asal Tabanan Nyoman Nuarta

1. Jokowi sebut desain Nyoman dengan lambang Garuda menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika

Jokowi Undang Para Arsitek Beri Masukan Desain Istana di Ibu Kota BaruDesain istana negara di ibu kota baru (instagram.com/suharso monoarfa)

Jokowi menjelaskan, tahun lalu, Kementerian PUPR mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru. Sejumlah usulan pun masuk, salah satunya adalah pradesain Istana Negara karya seniman patung kenamaan Nyoman Nuarta ini.

"Usulan beliau sarat dengan filosofi lambang Burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Jokowi.

2. Jokowi masih membuka pintu masukan untuk desain Istana Negara

Jokowi Undang Para Arsitek Beri Masukan Desain Istana di Ibu Kota BaruPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana pada Senin (16/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi pun menegaskan bahwa usulan tersebut masih pada tahap pradesain. Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah masih membuka masukan dari para ahli dan arsitek soal desain Istana Negara.

"Saya menginginkan Istana Negara tidak hanya dikenang sebagai tempat presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, tapi juga mencerminkan kemajuan bangsa," tuturnya.

Baca Juga: Desain Istana di IKN Dikritik, Bappenas: Akan Didiskusikan dengan Ahli

3. Kritik para ahli sebut desain Garuda di Istana Negara tak mencirikan kemajuan peradaban

Jokowi Undang Para Arsitek Beri Masukan Desain Istana di Ibu Kota BaruDesain istana negara di ibu kota baru (instagram.com/suharso monoarfa)

Sebelumnya, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam akun Instagram-nya, @suharsomonoarfa, beberapa hari lalu mengunggah sebuah video mengenai rancangan IKN di Kalimantan Timur. Dalam video tersebut, ditampilkan juga sebuah desain kemegahan Istana Negara dengan lambang patung Garuda raksasa.

Namun, bukannya menuai pujian, desain Istana Negara di IKN justru mendapatkan kritik dari lima asosiasi profesi. Kelima asosiasi itu adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).

Dalam keterangan tertulis mereka, lambang Garuda dalam desain Istana Negara dinilai tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca-COVID-19 (new normal).

"Bangunan gedung Istana Negara seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global," tulis rilis mereka.

Kelima asosiasi itu juga mengatakan bahwa gedung Istana Negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.

Oleh karena itu, atas kritik yang mereka sampaikan, kelima asosiasi ini merekomendasikan agar Istana versi burung Garuda disesuaikan menjadi monumen atau tugu yang menjadi tengaran (landmark) pada posisi strategis tertentu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan dilepaskan dari fungsi bangunan istana.

"Mengusulkan desain bangunan gedung Istana agar disayembarakan dengan prinsip dan ketentuan desain yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan maupun tata ruangnya, termasuk target menjadi model bangunan sehat beremisi nol," tutur mereka.

Baca Juga: Filosofi Hingga Kritik Desain Istana Negara di Ibu Kota Baru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya