Jokowi Wanti-wanti Menterinya soal Kenaikan Kasus di Luar Jawa-Bali

Jokowi minta menterinya respons cepat kenaikan kasus

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mewanti-wanti para menterinya soal kenaikan kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali. Oleh karena itu, Jokowi meminta pada jajarannya untuk bergerak cepat mengatasi kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali.

"Respons cepat. Kebutuhan kita sekarang adalah respons cepat karena keliatannya ini terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju ke luar Jawa-Bali dan selama dua minggu terakhir saya melihat penambahan kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa terus meningkat," ujar Jokowi saat memberikan arahan di ratas soal Evaluasi Perkembangan PPKM Level 4, yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Jokowi Resmikan RS Modular Pertamina, Ini Daftar Sejumlah Fasilitasnya

1. Jokowi sebut kontribusi kasus luar Jawa-Bali semakin meningkat

Jokowi Wanti-wanti Menterinya soal Kenaikan Kasus di Luar Jawa-BaliPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam arahannya, Jokowi memaparkan data kasus di luar Jawa-Bali. Per 25 Juli 2021, kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali berkontribusi sebanyak 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus nasional. Lalu, pada 1 Agustus 2021, kontribusi kasus di luar Jawa-Bali meningkat jadi 13.589 atau 44 persen dari total kasus nasional.

"Per 6 Agustus 2021 naik lagi ke angka 21.374 kasus, ini sudah 54 persen dari total kasus baru secara nasional," tutur Jokowi.

2. Jokowi soroti kenaikan kasus aktif di 5 provinsi

Jokowi Wanti-wanti Menterinya soal Kenaikan Kasus di Luar Jawa-BaliSejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Kemudian, Jokowi juga menyoroti lima provinsi dengan kasys aktif yang tinggi. Kelima provinsi tersebut yakni Sumatra Utara, Papua, Kalimantan timur, Riau, dan Sumatra Barat.

Per 5 Agustus 2021, jumlah kasus aktif Kalimantan Timur sebanyak 22.529 kasus, Sumatra Utara sebanyak 21.876 kasus aktif, Papua sebanyak 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat dengan 14.496 kasus aktif, dan Riau dengan 13.958 kasus aktif.

Lalu pada 6 Agustus 2021, angka kasus aktif di Sumatra Utara naik menjadi 22.892 kasus, Riau naik menjadi 14.993 kasus aktif, Sumatra Barat naik menjadi 14.712 kasus aktif, sementara kasus aktif di Kalimantan Timur dan Papua mengalami penurunan.

"Hati-hati, ini selalu naik dan turun, dan, yang perlu hati-hati, NTT. NTT hati-hati. Saya lihat dalam seminggu kemarin, tanggal 1 Agustus, NTT itu masih 886 (kasus aktif), tanggal 1 Agustus, 2 Agustus, 410 kasus baru. Tanggal 3 (Agustus) 608 kasus baru. Tanggal 4 (Agustus) 530 (kasus baru). Tetapi lihat di tanggal 6 (Agustus) kemarin, 3.598 (kasus baru). Yang angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat," tambah Jokowi.

Baca Juga: COVID-19 di Jawa-Bali Turun, Jokowi: Di Luar Jawa-Bali Justru Naik

3. Jokowi minta panglima dan kapolri ingatkan anak buah agar selalu bergerak cepat atasi pandemik

Jokowi Wanti-wanti Menterinya soal Kenaikan Kasus di Luar Jawa-BaliPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ANTARA FOTO/Dokumentasi Puspen TNI)

Melihat peningkatan kasus di luar Jawa-Bali, Jokowi meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk mengingatkan anak buahnya agar bergerak cepat atasi pandemik.

"Hati-hati, kenaikan dalam dua minggu ini dan saya perintahkan kepada panglima, kapolri untuk betul-betul mengingatkan selalu pada pangdam, kapolda, dan danrem, dandim, kapolres untuk betul-betul merespons angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan ada di situ," ucap Jokowi.

Baca Juga: Vaksinasi Belum 50 Persen, Herd Immunity Jawa-Bali Sulit Tercapai

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya