Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan Jokowi

Kapitra menyebut ada unsur politis dalam aksi 212.

Jakarta, IDN Times - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kapitra Ampera menanggapi tentang banyaknya tudingan kampanye terselubung dari kubu Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto pada acara reuni akbar 212, di Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/12).

Terkait adanya unsur politis dalam gerakan tersebut, Kapitra mengamini hal itu. Ia bahkan mengatakan bahwa tujuan gerakan 212 di 2019 adalah menjatuhkan Jokowi.

1. Target massa 212 menjatuhkan Jokowi

Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan JokowiIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Kapitra menjelaskan bahwa reuni 212 kemarin merupakan kampanye terselubung dari kubu Prabowo. Ia pun menyampaikan bahwa dari reuni tersebut terdapat konsolidasi politik, karena semua yang hadir adalah dari oposisi.

"Itu kelompok oposan (oposisi). Semua yang hadir kan itu itu saja. Dan tujuannya kalau tahun 2016 jelas ada target, ini targetnya ya Pak Jokowi, menjatuhkan Pak Jokowi. Kredibilitas Pak Jokowi minimal ya. Bilang Pak Jokowi bohong segala macem. Itu lah, jelas, itu sudah hatespeech sebenarnya," jelas Kapitra di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (3/12).

2. Reuni 212 pakaian religius, tapi tujuannya ganti presiden

Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan JokowiIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menurut Kapitra, acara reuni 212 sudah terlihat sangat politis. Meski massa mengenakan pakaian religius aksi bela Islam, tetapi dikatakan Kapitra, tujuannya tetap untuk mengganti presiden di 2019. Di mata mereka, lanjut Kapitra, apa yang dikerjakan oleh presiden tidak ada yang baik.

"Gak ada ajaran Islam ngajarkan begitu. Semua kebaikan orang hilang. Yang teologi Islam mengatakan lupakan kesalahan orang dan ingat semua kebaikan orang meskipun sedikit," terang Kapitra.

"Lupakan kebaikanmu dan ingat-ingat selalu kesalahanmu. Ini gak. Kesalahan orang dikorek-korek entah iya apa gak, belum pernah diuji," sambung dia.

Baca Juga: Ramai Politikus Pengusung Prabowo di Reuni 212, Ini kata Hidayat

3. Kapitra sebut massa 212 adalah kelompok yang selalu merasa benar

Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan JokowiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih lanjut, dari mencari-cari kesalahan pemerintah, maka selanjutnya dipolitisasi dan pada akhirnya menjatuhkan Jokowi. Kapitra juga sampaikan bahwa massa 212 selalu mengkritik pemerintah, namun mereka tidak ingin dikritik.

"Semua apa yang mereka sampaikan sebuah kebenaran, absolut. Pokoknya ulama-ulama mereka, kebenaran-kebenaran mereka ini-ini mereka semua. Pokoknya mereka adalah kelompok yang paling benar, kelompok yang paling tahu, dan kelompok yang paling hebat," ujar Kapitra.

Sehingga, tambahnya, tidak ada lagi ruang untuk orang lain memberika koreksi. Dan hal itu dibuktikan di acara reuni 212 yang ungkapkan tak ada kampanye, melainkan mengundang Prabowo.

"Dia (212) bilang gak ada kampanye, akhirnya ya di pembukaan Prabowo katakan saya diamanahkan sebagai capres itu sudah membuka ruang. Artinya dengan mengatakan ini saya sebagai capres itu saja. Itukan bahasa satire. Kita ngertilah yang begitu-begitu," ungkapnya.

4. Kapitra sebut massa 212 tidak bisa lagi melihat kebenaran

Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan JokowiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Kapitra, lagu-lagu yang diputar di acara 212 termasuk bernuansa hate speech. Sebab, lagu-lagu tersebut sudah termasuk menjelek-jelekkan pemerintah.

"Ini negara, negara ini dikelola bukan untuk orang per orang, bukan untuk kelompok tertentu. Tapi untuk semua warga negara," papar Kapitra.

"Dimensinya kompleksitasnya tinggi gak sederhana tapi kita tidak mau jernih melihatnya kata Alquran summum bukmun la yu'minu, hatinya buta sehingga dia tidak bisa lagi melihat kebenaran," tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Ikut Reuni 212 di Monas, Jokowi Bersepeda di Bogor 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya