Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes Akan Atur Prioritas Pasien di RS

Menkes sebut RS hanya untuk pasien gejala sedang dan berat

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mengatur prioritas isolasi bagi pasien COVID-19 di rumah sakit. Menurut Budi, ke depannya rumah sakit akan diprioritaskan bagi pasien yang memiliki gejala COVID-19 berat.

“Untuk yang diisolasi dan memiliki gejala khususnya dia ada komorbid, khususnya saturasi di bawah 95 persen, sudah mulai sesak itu dibawa ke rumah sakit,” kata Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6/2021).

Ia juga mengatakan, lebih baik untuk pasien COVID-19 yang tidak bergejala berat agar melakukan isolasi mandiri.

“Agar tidak terekspos terhadap konsentrasi virus yang tinggi, yang ada di RS dan juga bisa membebaskan RS untuk benar-benar merawat orang-orang yang sedang dan gawat,” ujarnya lagi.

1. Menkes akan atur prioritas pasien bersama Panglima TNI dan Kapolri

Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes Akan Atur Prioritas Pasien di RSMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021). Rapat kerja tersebut membahas usulan penambahan anggaran Kementerian Kesehatan dengan total sebesar Rp134,46 triliun untuk penanganan COVID-19 (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Mengenai prioritas pasien di rumah sakit, Budi mengatakan ia akan segera mengaturnya bersama Panglima TNI dan Kapolri.

“Kita akan pastikan koordinasi dari rujukan ke seluruh RS akan kami atur, sehingga seminimal mungkin membuat orang tidak bisa menemukan kamar. Itu nanti akan kami atur,” jelas Budi.

2. Kecamatan dan kelurahan harus memiliki tempat isolasi terpusat

Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes Akan Atur Prioritas Pasien di RSilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Selain itu, kata Budi, Presiden Jokowi juga menyampaikan agar isolasi terpusat harus tersebar sebanyak mungkin di daerah-daerah, sepeerti di kecamatan hingga kelurahan. Sehingga, hal itu bisa meringankan beban tempat isolasi terpusat yang besar-besar seperti Wisma Atlet.

“Beliau juga menyampaikan bahwa dipastikan orang yang diisolasi ini selama dua minggu kita cukupi dengan droping makanan yang diutamakan menggunakan mekanisme gotong royong dari masyarakat sekitar, yang merupakan kekuatan rakyat Indonesia yaitu modal sosial untuk saling membantu,” ujar Budi menyampaikan perintah Jokowi.

“Dengan pemerintah akan men-support sekali lagi ini akan diawasi oleh TNI dan Polri,” lanjutnya.

3. Jika satu keluarga terkena COVID-19, maka satu RT harus dilakukan tes

Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes Akan Atur Prioritas Pasien di RSCalon penumpang pesawat mengikuti tes cepat antigen di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020) (ANTARA FOTO/Fauzan)

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar masyarakat yang sempat kontak erat dengan pasien COVID-19 untuk segera dilakukan tes virus corona. Bahkan, Jokowi mengusulkan agar jika ada satu keluarga yang terpapar virus corona, maka satu RT langsung dilakukan tes COVID-19.

“Kalau sudah lebih dari 5 rumah yang terkena, kita melakukan penyekatan secara spesifik untuk di level RT tersebut dengan bantuan TNI dan Polri. Supaya selalu lagi bisa membatasi pergerakan dan mobilitas dimulai dari level terkecil,” ucap Budi.

Kemudian, tambah Budi, apabila penyekatan tersebut dilakukan di daerah yang padat, maka bisa dilakukan isolasi terpusat.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya