Kasus Harian Lewati Angka 900 Lagi, COVID-19 di Indonesia Kini 21.745
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan menjadi 21.745 kasus. Dengan demikian, terhitung sejak 22 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 23 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif mengalami kenaikan sebanyak 949 orang.
"Gambaran inilah yang kita dapatkan bahwa penularan masih saja terus terjadi. Oleh karena itu, pesan pemerintah soal COVID, tolong ikuti dengan baik," kata Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (23/5).
Kenaikan kasus harian kali ini merupakan kenaikan kasus kedua terbanyak setelah rekor sebelumnya mencapai 973 kasus, pada Kamis (21/5).
1. Jawa Timur kembali jadi wilayah penyumbang penambahan kasus terbanyak hari ini
Pada hari ini, Jawa Timur menjadi penyumbang kasus tambahan terbanyak yaitu dengan 466 kasus positif baru. Sehingga, total kasus di Jawa Timur naik menjadi 3.595 kasus.
Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 399 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:
- Aceh 19 kasus
- Bali 388 kasus
- Banten 768 kasus
- Bangka Belitung 39 kasus
- Bengkulu 69 kasus
- Yogyakarta 225 kasus
- DKI Jakarta 6.515 kasus
- Jambi 91 kasus
- Jawa Barat 2.045 kasus
- Jawa Tengah 1.288 kasus
- Jawa Timur 3.595 kasus
- Kalimantan Barat 168 kasus
- Kalimantan Timur 274 kasus
- Kalimantan Tengah 292 kasus
- Kalimantan Selatan 590 kasus
- Kalimantan Utara 163 kasus
- Kepulauan Riau 150 kasus
- Nusa Tenggara Barat 474 kasus
- Sumatera Selatan 725 kasus
- Sumatera Barat 443 kasus
- Sulawesi Utara 201 kasus
- Sulawesi Tenggara 215 kasus
- Sumatera Utara 294 kasus
- Sulawesi Selatan 1.264 kasus
- Sulawesi Tengah 121 kasus
- Lampung 105 kasus
- Riau 110 kasus
- Maluku Utara 99 kasus
- Maluku 157 kasus
- Papua Barat 129 kasus
- Papua 494 kasus
- Sulawesi Barat 86 kasus
- Nusa Tenggara Timur 79 kasus
- Gorontalo 49 kasus
Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.
Baca Juga: Pasien Sembuh COVID-19 yang Sakit Lagi Ada Risiko Kecil Tularkan Virus
2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat
Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.
"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).
3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 5,2 juta orang
Editor’s picks
Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 15.34 WIB 23 Mei 2020, secara global terdapat 5.298.180 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1,6 juta kasus.
Dari 5,2 juta kasus itu, 400 ribu di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 2,1 juta orang.
4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, mau pun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.
Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif virus corona tak menunjukkan gejala khusus.
Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.
Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.
Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.
Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.
Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.
Baca Juga: 800 Anak Positif COVID-19, Sekolah Berpotensi Besar Jadi Klaster Baru