Kematian di 4 Daerah Ini Masih Tinggi, Luhut: Butuh Perhatian Khusus

Luhut klaim kasus turun 50 persen sejak PPKM Darurat

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus COVID-19 di wilayah Jawa-Bali sudah mulai menurun sejak diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Kendati, ia menyampaikan masih ada beberapa daerah yang perlu mendapatkan perhatian karena angka kasus positif dan kematian yang masih tinggi.

“Untuk ini ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus, karena masih tingginya jumlah kasus terkonfirmasi positif dan juga jumlah kematian warganya, seperti Bali, Malang Raya, D.I. Yogyakarta, dan Solo Raya,” papar Luhut dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Luhut Minta Pemda Serius Buat Aturan Perpanjangan PPKM Level 4

1. Luhut harap keempat daerah akan membaik minggu depan

Kematian di 4 Daerah Ini Masih Tinggi, Luhut: Butuh Perhatian KhususLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Walau begitu, Luhut menyampaikan pemerintah telah melakukan penanganan terhadap daerah-daerah tersebut. Dia pun berharap dalam seminggu ke depan sudah ada perbaikan dari daerah-daerah tersebut.

“Ini semua daerah sudah kami tangani dan kita mestinya melihat minggu ini mestinya akan membaik, karena juga kemarin atau tadi angka sudah mulai sedikit membaik, tapi kami sangat yakin dalam satu minggu ke depan ini akan tambah baik,” ucap dia.

2. Luhut sebut kematian tinggi karena banyaknya masyarakat yang isolasi mandiri

Kematian di 4 Daerah Ini Masih Tinggi, Luhut: Butuh Perhatian KhususPetugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Luhut menjelaskan, angka kematian pasien COVID-19 masih tinggi lantaran banyak masyarakat yang isolasi mandiri. Sehingga, ketika keadaan semakin memburuk, terlambat mendapatkan penanganan.

“Yang akibatnya mengakibatkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90,” tutur dia.

Guna mengantisipasi angka kematian tinggi, maka pemerintah membentuk satuan tugas untuk menjemput para pasien isoman di rumah.

“Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian ini, misalnya kami bentuk taskforce untuk menjemput yang positif dari rumah ke rumah dan bawa kepada isolasi terpusat,” terang Luhut.

3. Luhut klaim kasus turun 50 persen sejak PPKM Darurat diterapkan

Kematian di 4 Daerah Ini Masih Tinggi, Luhut: Butuh Perhatian KhususPetugas keamanan dibantu personel TNI memeriksa warga yang akan masuk di salah satu kompleks perumahan yang melakukan karantina wilayah di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.

Sejak diterapkan PPKM Darurat, pria yang menjabat Wakil Ketua Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengklaim kasus COVID-19 di Indonesia menurun signifikan hingga 50 persen. Dia berharap kasus akan semakin turun tapi tetap harus berhati-hati.

“Ini kalau kita lihat bahwa puncaknya pada 15 Juli sampai kepada hari kemarin, dan tadi saya kira juga masih penurunan kita melihat angka itu sudah 50 persen,” kata Luhut.

Selain kasus COVID-19, Luhut juga menyebut keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di beberapa daerah juga menurun. Salah satunya adalah di DKI Jakarta.

“Saya kira kita bisa lihat Jakarta, juga Bandung, beberapa tempat lainnya yang sudah rumah sakitnya, BOR-nya sudah mulai membaik,” ujar Luhut.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Luhut Klaim Kasus COVID-19 Turun 50 Persen

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya