Kembali Tegur Menteri, Jokowi: Belum Tahu Prioritas yang Dikerjakan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegur menterinya kembali lantaran anggaran stimulus untuk penanganan COVID-19 baru terealisasi 20 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun.
Dengan minimnya serapan anggaran tersebut, Jokowi menyebut bahwa menterinya tidak tahu mana pekerjaan yang prioritas karena tak punya rasa krisis.
"Artinya di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum, ya belum, masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian. Gak tahu prioritas yang harus dikerjakan," ujar Jokowi dalam rapat terbatas seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/7/2020).
1. Jokowi kembali tegur menterinya yang belum realisasikan anggaran stimulus penanganan COVID-19
Dalam rapat terbatas kali ini, Jokowi kembali lagi menegur para menterinya tentang anggaran stimulus penanganan COVID-19. Ia menyebu bahwa anggaran yang terealisasi baru 20 persen dari Rp695 triliun.
"Saya melihat memang urusan realisasi anggaran ini masih sangat minim sekali. Sekali lagi dari 695 triliun stimulus untuk penanganan COVID, baru 20 persen yang terealisasi, Rp141 triliun yang terealisasi, sekali lagi baru 20 persen masih kecil sekali," ucap Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Angka Kematian Akibat COVID-19 di RI Lampaui Rataan Global
2. Jokowi katakan program perlindungan sosial dan UMKM adalah program yang penyerapan anggaranya besar
Kemudian, Jokowi membacakan, penyerapan anggaran yang paling besar ada di perlindungan sosial sebesar 38 persen dan program UMKM sebesar 25 persen. Lalu, ia mengatakan bahwa masih ada program dalam paket stimulus yang belum ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
"Hati-hati ini, yang belum ada DIPA-nya saja gede sekali 40 persen, DIPA-nya belum ada. DIPA saja belum ada gimana mau realisasi?" tutur Jokowi.
3. Jokowi minta Komite Penanganan COVID-19 dan PEN buat kementerian segera realisasikan stimulus COVID-19
Maka dari itu, Jokowi meminta Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga Hartarto, untuk membuat kementerian merealisasikan anggaran stimulus tersebut.
"Urusan ini di detailnya satu per satu dari menteri-menteri yang terkait, sehingga manajemen krisis kelihatan, lincah, cepat, trouble shooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif. Kita butuh kecepatan," jelasnya.
Baca Juga: Waduh, Pak Jokowi Tegur Para Menteri Lagi, Nih!