Kemenhub Belum Izinkan Maskapai Asing Masuk Bawa Bantuan untuk Palu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dan sekitarnya juga menjadi sorotan dunia luar. Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun disebut akan menerima bantuan asing dalam menolong warga yang tertimpa bencana tersebut.
Meski demikian, Kementerian Perhubungan masih belum memberikan izin kepada pesawat asing yang ingin mendarat di Bandara Mutiara SIS Al Jufri untuk memberikan bantuan logistik. Alasannya, bantuan dari asing dibatasi oleh pemerintah.
Baca Juga: Gempa di Sulteng: Indonesia Welcome Terhadap Bantuan Internasional
1. Kemenhub akan menunggu izin dari Kemenlu untuk pesawat asing yang memberikan bantuan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa bantuan dari asing akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Kementerian Luar Negeri RI.
"Kami sudah terbiasa berkoordinasi dengan Kemenlu untuk menetapkan mana saja penerbangan-penerbangan yang diizinkan. Tentunya penerbangan asing ini juga harus dikoordinasi dengan kementerian atau angkatan udara," kata Budi di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (1/10).
2. Bantuan dari asing masih sangat sensitif
Editor’s picks
Sebelum mendapatkan persetujuan dari Kemenlu, Kemenhub pun memutuskan untuk tidak memberi izin juga. Dirjen Bandar Udara Kemenhub, Polana Pramesti mengatakan, masalah bantuan asing masih dinilai sensitif saat ini.
"Ini kan bandara. Pengalaman di Aceh, penerbangan asing maupun yang berbau-bau asing kita batasi, karena kita di nasional bisa meng-handle sendiri," ujarnya di lokasi yang sama.
Baca Juga: Setelah Gempa dan Tsunami, Ribuan Warga Tinggalkan Kota Palu
3. Kemenhub utamakan pesawat TNI yang membawa bantuan logistik
Polana mengaku saat ini pemerintah akan mengutamakan pesawat-pesawat TNI yang membawa bantuan logistik. Sementara untuk komersial, hingga kini maskapai yang baru memdapatkan slot di Bandara Mutiara adalah Garuda Indonesia, Nam Air, Wings Air, dan My Indo Airlines.
"Itu tadi baru dapat empat slot karena yang diutamakan adalah penerbangan atau pesawat-pesawat yang membawa bantuan dari TNI. Itu yang diutamakan," ujarnya.
Baca Juga: Bandara Mutiara Palu Dikabarkan Ricuh, Begini Faktanya