KPU Pastikan Peretas Tak Akan Bisa Pengaruhi Hasil Penghitungan Suara 

Karena penghitungan suara masih dilakukan secara manual

Jakarta, IDN Times - Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis menjamin tidak akan ada lagi peretasan terhadap situs KPU seperti yang pernah terjadi pada Pilkada serentak 2018. Saat itu situs KPU sempat down karena diretas.

Viryan mengatakan, kalau pun situs KPU berhasil diretas tidak akan memengaruhi penghitungan suara karena proses ini masih dilakukan secara manual.

"Jadi hasil Pemilu 2014 dan nanti Pemilu 2019 berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017 dihitung dan ditetapkan secara manual. IT Pemilu untuk alat bantu menyampaikan informasi kepada publik mengenai proses dan perkembangan penghitungan penetapan Pemilu," kata Viryan di Hotel The Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (6/12).

1. Pemilu 2019 penghitungannya masih manual

KPU Pastikan Peretas Tak Akan Bisa Pengaruhi Hasil Penghitungan Suara ANTARA FOTO/Agus Setiawan

Menurut Viryan, hasil Pemilu tidak akan berpengaruh apabila situs KPU kembali diretas. Karena sistem di Indonesia memang berbeda dengan negara lain yang sudah menerapkan sistem Pemilu elektronik.

"Sekali lagi Pemilu 2019 adalah Pemilu yang manual, bukan Pemilu elektronik sebagaimana dikhawatirkan misalnya di negara luar ada yang penghitungannya hasilnya berubah karena diretas. Tidak demikian dengan Pemilu 2019 di Indonesia," ujar Viryan.

Baca Juga: Penegakan Hukum Pemilu, Polri Siapkan Penyidik Khusus

2. Peretasan situs membuat KPU kecewa

KPU Pastikan Peretas Tak Akan Bisa Pengaruhi Hasil Penghitungan Suara Google

Meski begitu, kejadian peretasan kemarin membuat KPU merasa kecewa. Menurut Viryan, peretasan kemarin memang berpengaruh.

"Mungkin rekan-rekan sekalian pada beberapa bulan terakhir kadang mengakses fitur tertentu di website KPU atau sejenisnya, 'Kok yang ini gak bisa dibuka?'. Itu bukan berarti KPU menutup diri, KPU selalu membuka diri, namun ada kondisi yang kemudian harus kami selesaikan," terang Viryan.

3. Pasca peretasan, KPU menutup beberapa fitur agar tidak kebobolan

KPU Pastikan Peretas Tak Akan Bisa Pengaruhi Hasil Penghitungan Suara IDN Times/Sukma Shakti

Sehingga, pasca peretasan pada situs, KPU pun mencoba untuk menutup beberapa fitur. Hal itu dilakukan agar tidak ada kebobolan lagi.

"Jadi ketika pasca serangan memang kita coba untuk menutup beberapa fitur yang tujuannya adalah menjaga jangan sampai kira-kira akan kebobolan lagi," tambahnya.

Baca Juga: KPU Klaim Hemat Anggaran Rp548 Miliar dari Tahun Lalu 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya