Lantik Lulusan IPDN, Jokowi Ingin Nuansa Berbeda, Apa Maksudnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantik para Pamong Praja Muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) secara virtual. Dalam pelantikan tersebut, Jokowi berpesan agar lulusan IPDN bisa memberikan nuansa berbeda dalam birokrasi di Indonesia.
"Saya sangat berharap kepada saudara-saudara untuk memberikan nuansa yang berbeda, memberikan pemikiran-pemikiran yang berbeda, ikut memacu birokrasi menempuh jalan yang smart shortcut, yang orientasinya adalah hasil yang langsung dirasakan oleh rakyat," kata Jokowi, Rabu (29/7/2020).
Baca Juga: 3.747 Praja IPDN Halalbihalal Saat Idulfitri, Ini Klarifikasi Rektor
1. Jokowi minta bekerja secara extraordinary
Dalam keadaan krisis akibat pandemik virus corona atau COVID-19 Ini, Jokowi sering kali mengingatkan jajarannya untuk bekerja secara extraordinary atau tidak biasa. Ia pun juga meminta para lulusan IPDN untuk bekerja tidak normal seperti biasanya.
"Dalam kondisi normal pun cara kerja kita harus berorientasi hasil, harus cepat, efisien, langsung dirasakan oleh rakyat. Apalagi dalam kondisi krisis kesehatan, krisis pandemik seperti ini, cara kerja seperti itu tidak bisa ditawar lagi," ujarnya.
2. Jokowi ingin ada cara-cara kerja yang baru
Editor’s picks
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, ke depannya perlu cara-cara kerja yang baru. Menurutnya, perlu ada budaya dan kerja baru yang lebih inovatif, cepat, dan berani.
"Sekarang dan ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil, bukan negara kaya mengalahkan negara kecil, tetapi yang cepatlah mengalahkan yang lambat," jelas Jokowi.
3. Aturan birokrasi terlalu banyak sehingga membelenggu diri sendiri
Jokowi sendiri mengatakan bahwa birokrasi pemerintahan terlalu banyak aturan. Sehingga aturan tersebut justru membelenggu diri sendiri.
"Terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan-tahapan prosedur, birokrasi telah terjebak oleh aturan yang menyulitkan, yang dibuatnya sendiri," tutur Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Yakin Pemulihan Ekonomi RI Lebih Cepat dari Tiongkok