Lawan Radikalisme, Wahid Foundation Ajak Perempuan Ciptakan Desa Damai

Juga tetapkan indikator terciptanya ciptakan desa damai

Jakarta, IDN Times - Co-Founder Wahid Foundation, Yenny Wahid, mengajak para perempuan untuk melawan radikalisme. Salah satu caranya adalah dengan mewujudkan desa damai guna memerangi intoleransi.

Dikatakan Yenny, saat ini sudah ada 9 desa yang mendeklarasikan sebagai desa damai. Ke-9 desa tersebut adalah Desa Tajurhalang, Kelurahan Pengasinan, Desa Gemblengan, Desa Nglinggi, Desa Guluk-guluk, Desa Prancak, Desa Payudan Dundang, Desa Candirenggo, dan Desa Sidomulyo.

Lalu, bagaimana cara Wahid Foundation mengajak perempuan untuk melawan radikalisme?

1. Maraknya gejala intoleransi ke desa menjadi salah satu faktor diciptakannya desa damai

Lawan Radikalisme, Wahid Foundation Ajak Perempuan Ciptakan Desa DamaiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Yenny menjelaskan, maraknya gejala intoleransi yang mulai menjalar ke desa-desa, dianggapnya adalah salah satu hal yang berbahaya. Sehingga, adanya isu intoleransi yang sudah masuk ke desa-desa, membuat Wahid Foundation tergerak untuk menciptakan desa damai.

"Menyebarnya intoleransi ke tingkat desa dan yang kena banyak, mulai dari warga desa guru, sampai ASN. Kasusnya beragam, mulai dari penyebaran info palsu penolakan rumah ibadah, simbol-simbol agama, dan radikalisme dengan basis kekerasan," jelas Yenny di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (8/2).

"Kasus-kasus ini terlihat beberapa riset yang kami lakukan. Tetapi meningkatnya tantangan ini tidak dipahami masyarakat kita, alergi dengan agama dan keyakinan," lanjutnya.

Baca Juga: Cegah Radikalisme, Anggaran BNPT Tahun Ini Rp669 Miliar

2. Sudah ada sekitar 2.000 perempuan yang tergabung dalam program

Lawan Radikalisme, Wahid Foundation Ajak Perempuan Ciptakan Desa DamaiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam mengatasi masalah tersebut, menurut Yenny, harus ada langkah yang strategis dan lebih masif, serta kolaborasi. Oleh karena itu, Wahid Foundation pun meluncurkan program desa yang berkolaborasi dengan masyarakat sipil, khususnya perempuan.

"Program ini sudah menjangkau 2.221 perempuan. Program ini menjangkau program ekonomi dan kewirausahaan, serta edukasi tentang isu toleransi. Di samping itu, mereka juga mendapat pelatihan nilai-nilai toleransi," kata Yenny.

3. Ke depannya, Wahid Foundation akan upayakan peran perempuan sebagai agen toleransi

Lawan Radikalisme, Wahid Foundation Ajak Perempuan Ciptakan Desa DamaiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ke depannya, terang Yenny, Wahid Foundation akan mengupayakan untuk memberikan porsi lebih kepada peran perempuan. Serta, tambahnya, meminimalisir isu patriarki guna memberikan peran lebih pada perempuan sebagai agen toleransi. "Di sini upaya yang akan kami lakukan dengan memberikan ruang pada semua orang untuk Indonesia," lanjut Yenny.

4. 9 indikator terciptanya desa damai

Lawan Radikalisme, Wahid Foundation Ajak Perempuan Ciptakan Desa DamaiIDN Times/Sukma Shakti

Terkait deklarasi desa damai, Yenny menyebut ada 9 indikator. Ke-9 indikator tersebut terdiri dari:

1. Adanya komitmen untuk mewujudkan perdamaian.
2. Adanya pendidikan dan penguatan nilai perdamaian dan kesetaraan gender.
3. Adanya praktik nilai-nilai persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan warga.
4. Adanya penguatan nilai dan norma kearifan lokal.
5. Adanya sistem deteksi dini pencegahan intoleransi.
6. Adanya sistem penanganan cepat, penanggulangan, pemulihan kekerasan.
7. Adanya peran aktif perempuan di semua sektor masyarakat.
8. Adanya pranata bersama yang mendapat mandat untuk memantau pelaksanaan desa/kelurahan damai.
9. Adanya ruang sosial bersama antar warga masyarakat.

Baca Juga: Begini Cara Umsida Tangkal Radikalisme dalam Kampus

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya