Luhut: 73 Persen Pasien COVID-19 Meninggal karena Belum Vaksin Lengkap

53 persen meninggal karena lansia, 46 persen karena komorbid

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19, sebanyak 73 persen di antaranya belum divaksinasi dosis lengkap. Selain itu, pasien yang meninggal juga karena memiliki komorbid.

“Berdasarkan data yang kami himpun hingga hari ini, dari 2.484 pasien meninggal, 73 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi dosis lengkap, 53 persen lansia dan 46 persen memiliki penyakit penyerta atau komorbid,” kata Luhut yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).

1. Luhut sebut pasien komorbid yang meninggal rata-rata di hari kelima sejak masuk RS

Luhut: 73 Persen Pasien COVID-19 Meninggal karena Belum Vaksin LengkapLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Kemudian, Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menuturkan bahwa pasien COVID-19 yang memiliki komorbid rata-rata meninggal di hari kelima sejak masuk rumah sakit. Kebanyakan pasien komorbid yang meninggal adalah mereka yang memiliki diabetes melitus.

“Oleh karena itu, saya ingatkan yang punya komorbid khususnya diabetes melitus bila sampai kena segera menuju rumah sakit. Jangan tunggu sampai terlanjur karena itu dari data kami yang meninggal memiliki komorbid dan diabetes melitus terlambat datang ke rumah sakit dan belum divaksin,” ujar Luhut.

Baca Juga: Luhut: Kasus Omicron Masih Terkendali Meski Sudah Melebihi Tren Delta

2. Jokowi minta agar risiko kematian pada lansia hingga yang miliki komorbid ditekan

Luhut: 73 Persen Pasien COVID-19 Meninggal karena Belum Vaksin LengkapPresiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selanjutnya, Luhut menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta agar risiko kematian pada lansia, orang yang belum divaksinasi, dan orang yang memiliki komorbid harus ditekan semaksimal mungkin. Maka dari itu, lanjut Luhut, pemerintah akan melakukan mitigasi terkait arahan Presiden Jokowi tersebut.

“Pemerintah akan menekan angka kematian dengan memberikan respons perawatan yang lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid,” ucap Luhut.

3. Pemerintah akan lakukan interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang miliki komorbid dan data penambahan kasus

Luhut: 73 Persen Pasien COVID-19 Meninggal karena Belum Vaksin LengkapPetugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang akan disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Booster. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini mengatakan sesuai dengan hasil rapat bersama para pakar dan pihak rumah sakit semalam, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang memiliki data komorbid dan data penambahan kasus di NAR Kemenkes.

“Sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah orang tersebut komorbid atau tidak, dan respons tindakan bisa dilakukan secara cepat,” jelas Luhut.

Baca Juga: Luhut: Sudah Vaksin Lengkap dan Tak Ada Komorbid, Silakan Jalan-jalan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya