Luhut: Kami Mohon Masyarakat Tak Bereuforia Abaikan Protokol Kesehatan

Luhut sebut kelengahan dapat membuat kasus COVID-19 melonjak

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak bereuforia meski kasus COVID-19 sudah turun. Dia juga meminta masyarakat jangan abai pada protokol kesehatan.

“Apa yang dicapai kita bersama hari ini, tentunya bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan. Kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan. Dan pastinya akan mengulang pengetatan-pengetatan yang kembali diberlakukan,” ujar Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti Gelombang Baru COVID-19, Ini Kata Luhut

1. Pandemik COVID-19 telah memacu Indonesia untuk berubah

Luhut: Kami Mohon Masyarakat Tak Bereuforia Abaikan Protokol KesehatanSejumlah pasien positif COVID-19 melakukan senam pagi di halaman depan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

Luhut menyampaikan pandemik COVID-19, khususnya varian Delta, telah memacu Indonesia untuk berubah dengan mengembangkan cara-cara bau dan meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan. Maka dari itu, ia meminta kesadaran semua pihak untuk bantu penanganan virus corona.

“Untuk itu, kesadaran dan keterlibatan serta dukungan semua pihak mutlak terus dibutuhkan selama pandemik ini masih berlangsung. Menjauhkan ego pribadi demi pulihnya negeri inilah yang sesungguhnya dibutuhkan saat ini,” jelas Luhut.

2. Luhut sampaikan angka reproduksi COVID-19 untuk pertama kalinya berada di bawah satu selama pandemik

Luhut: Kami Mohon Masyarakat Tak Bereuforia Abaikan Protokol KesehatanLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Berikutnya, Luhut memaparkan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan angka reproduksi virus corona di Indonesia pertama kalinya berada di bawah satu selama pandemik yaitu sebesar 0,98.

“Angka ini berarti setiap satu kasus COVID-19 secara rata-rata menularkan ke 0,98 orang, atau jumlah kasus akan terus berkurang. Angka ini juga dapat diartikan pandemik COVID-19 di Indonesia telah terkendali,” terang Luhut.

Baca Juga: Harta Luhut Naik Rp67 M Selama Pandemik COVID-19

3. Luhut sebut penambahan kasus RI di bawah 2 ribu tapi tetap harus waspada

Luhut: Kami Mohon Masyarakat Tak Bereuforia Abaikan Protokol KesehatanLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Tak hanya itu, Luhut juga menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia hari ini berhasil berada di bawah 2 ribu. Untuk wilayah Jawa-Bali, ucapnya, kasus harian turun hingga 98 persen dari puncak kasus 15 Juli 2021 lalu.

“Dengan berbagai perbaikan tersebut, saya bisa sampaikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi kabupaten kota yang berada di level 4 di Jawa-Bali,” kata dia.

Kendati begitu, Luhut menuturkan Presiden Jokowi tetap meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati. Sebab, peningkatan kasus bisa terjadi kapan saja.

“Salah satu risiko berasal dari luar negeri, terutama melihat masih tingginya kasus COVID-19 di negara-negara tetangga. Kita juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga: Jabatan Baru Luhut, Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan RI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya