Luhut Klaim COVID Terkendali, Wapres Sebut Pemerintah Pontang-panting

Wapres Ma’ruf sebut COVID-19 nyata dan berbahaya

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah saat ini kewalahan untuk menyiapkan fasilitas kesehatan bagi pasien COVID-19. Menurutnya, pemerintah tengah pontang-panting lantaran kasus virus corona melonjak pesat.

“Pemerintah juga pontang-panting menyiapkan perawatan. Sampai banyak memasang tenda rumah sakit. Kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan. Ini sebenarnya bertumpuk masalah yang dihadapi,” kata Ma’ruf saat pertemuan dengan tokoh ulama, tokoh agama Islam, secara virtual yang disiarkan langsung di channel YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Luhut Targetkan Kasus Harian COVID Sudah di Bawah 30 Ribu Pekan Depan

1. Ma’ruf sebut sudah banyak pasien yang meninggal karena COVID-19

Luhut Klaim COVID Terkendali, Wapres Sebut Pemerintah Pontang-pantingPetugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Ma’ruf pun mengungkapkan, saat ini banyak pasien COVID-19 yang meninggal dunia, begitu juga angka kasus positif terus meningkat.

“Sehingga rumah sakit sudah banyak tak menampung. Kekurangan oksigen. Tenaga kesehatan yang wafat tertanggal 6 Juli capai 1.000 lebih. Tenaga perawat, tenaga dokter 405 orang. Untuk jadi dokter tak mudah, bukan setahun dua tahun, tapi sekarang banyak yang jadi korban, 166 bidan, 32 tenaga lab, dan seterusnya,” jelas Ma’ruf.

2. Ma’ruf: COVID-19 ini nyata, jelas

Luhut Klaim COVID Terkendali, Wapres Sebut Pemerintah Pontang-pantingIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU. IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Tak hanya itu, Ma’ruf juga mengungkapkan, sudah ada 541 ulama yang meninggal karena COVID-19. 

“Jadi ini ini nyata, jelas. Nyata. Itulah sebabnya maka pemerintah melakukan atau menetapkan PPKM Darurat secara ketat. Untuk menghilangkan ini, untuk lindungi, jaga umat dari korban,” tutur Ma’ruf.

Ma’ruf juga menuturkan, pandemik berdampak pada ekonomi masyarakat. Sebab, banyak yang kehilangan pekerjaan di masa pandemik ini.

“Banyak yang sekarang kehilangan pekerjaan. Jadi miskin baru. Ekonomi juga alami kemerosotan. Aspek COVID ini tak hanya satu sektor, tapi berbagai sektor,” terang dia.

3. Klaim COVID RI terkendali, Luhut: yang bilang gak, datang ke saya!

Luhut Klaim COVID Terkendali, Wapres Sebut Pemerintah Pontang-pantingLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Pernyataan Ma’ruf Amin yang menyebut pemerintah kewalahan menghadapi lonjakan kasus COVID-19, berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya, Luhut justru mengklaim bahwa penanganan pandemik COVID-19 di Indonesia terkendali.

Ia justru menantang siapa saja yang menyebut kasus COVID-19 di Tanah Air tidak terkendali untuk datang langsung menemuinya.

“Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali,” tegas Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).

Kendati demikian, Luhut memang mengakui bahwa ada beberapa masalah yang terjadi terkait pandemik. Namun ia menyebut masalah-masalah tersebut tengah diperbaiki oleh pemerintah.

“Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan, yes, kita punya banyak masalah dan ini masalah kita perbaiki dengan tertib karena tim bekerja sangat kompak. Presiden berikan direktif yang sangat jelas, dan presiden saya katakan, incharge di semua ini,” jelas Luhut.

“Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah. Semua kami putuskan secara terintegrasi,” kata pria yang juga sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu.

Baca Juga: Luhut Pimpin Tangani COVID Jawa-Bali, Moeldoko: Panglima Tetap Jokowi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya