Luhut: Varian Delta COVID-19 Sangat Cepat Turunkan Saturasi Oksigen

Luhut minta masyarakat isolasi di tempat isolasi terpusat

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, varian Delta COVID-19 yang saat ini ada di Indonesia sangat cepat menurunkan saturasi oksigen. Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat.

“Untuk diketahui bahwa varian Delta ini sangat cepat membuat penurunan saturasi oksigen, isolasi-isolasi terpusat baik di level desa, kecamatan, kabupaten/kota ataupun di level provinsi sangat penting, terutama bagi pasien-pasien berisiko,” kata Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Luhut Klaim Kasus COVID-19 Turun 50 Persen

1. Luhut minta masyarakat isolasi di lokasi terpusat untuk mengurangi angka kematian dan klaster keluarga

Luhut: Varian Delta COVID-19 Sangat Cepat Turunkan Saturasi OksigenMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Luhut menuturkan, pemerintah saat ini sudah menambah tempat tidur di lokasi-lokasi isolasi terpusat. Bahkan, jumlahnya telah mencapai 49 ribu tempat tidur di Pulau Jawa-Bali.

Luhut yang menjabat Wakil Ketua Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) juga meminta masyarakat untuk isolasi di lokasi terpusat, guna mengurangi angka kematian.

“Fasilitas isolasi terpusat ini dilengkapi dokter, perawat, obat-obatan, oksigen dan konsumsi pasien. Sudah kami siapkan 49 ribu tempat tidur di Pulau Jawa dan Bali. Sehingga ini penting, ini harus kita isi sebanyak mungkin, sehingga kita bisa memastikan memisahkan orang-orang yang kena COVID dari keluarga. Sehingga klaster-klaster keluarga itu bisa kita kurangi,” ujar Luhut.

2. Luhut sebut kematian tinggi karena banyaknya masyarakat yang lakukan isolasi mandiri

Luhut: Varian Delta COVID-19 Sangat Cepat Turunkan Saturasi OksigenSuasana TPU Rorotan, Jakarta Utara. (IDN Times/Athif Aiman)

Luhut menjelaskan, angka kematian pasien COVID-19 masih tinggi lantaran banyak masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Sehingga, ketika keadaan semakin memburuk, terlambat mendapatkan penanganan.

“Yang mengakibatkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90,” tutur Luhut.

Guna mengantisipasi tingginya angka kematian, pemerintah pun membentuk satuan tugas untuk menjemput para pasien di rumah.

“Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian ini, misalnya kami bentuk taskforce untuk menjemput yang positif dari rumah ke rumah dan bawa kepada isolasi terpusat,” terang Luhut.

3. Bali, Malang Raya, Yogyakarta, hingga Solo Raya angka kematiannya masih tinggi

Luhut: Varian Delta COVID-19 Sangat Cepat Turunkan Saturasi OksigenSuasana TPU Rorotan, Jakarta Utara. (IDN Times/Athif Aiman)

Lebih lanjut, ia menyampaikan, masih ada beberapa daerah yang perlu mendapatkan perhatian karena angka kasus positif dan kematian yang masih tinggi.

“Untuk ini ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus karena masih tingginya jumlah kasus terkonfirmasi positif dan juga jumlah kematian warganya, seperti Bali, Malang Raya, D.I. Yogyakarta, dan Solo Raya,” jelas Luhut

Walau begitu, Luhut menuturkan, pemerintah telah melakukan penanganan terhadap daerah-daerah tersebut. Dia pun berharap dalam seminggu ke depan sudah ada perbaikan dari daerah-daerah tersebut.

“Ini semua daerah sudah kami tangani dan kita mestinya melihat minggu ini akan membaik, karena juga kemaren atau tadi angka sudah mulai sedikit membaik, tapi kami sangat yakin dalam satu minggu ke depan ini akan tambah baik,” ucap dia.

Baca Juga: Minta Laboratorium PCR Ditingkatkan, Luhut: Jangan Sampai 3T Gagal

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya