Luhut: Varian Delta Tidak Bisa Dikendalikan

Luhut sebut penyebarannya enam kali lipat lebih cepat

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku varian baru COVID-19 Delta yang saat ini menyebar di Indonesia tidak mudah dikendalikan. Menurut dia, penyebaran varian Delta bahkan bisa enam kali lipat lebih cepat.

"Supaya kita paham varian Delta, ini yang tidak mudah dikendalikan," kata Luhut dalam keterangan persnya secara daring, Kamis (15/7/2021).

1. Luhut katakan penyebaran Delta lebih cepat 6 kali lipat dari Alpha

Luhut: Varian Delta Tidak Bisa DikendalikanLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Luhut menyebut varian Delta sudah menyebar di hampir seluruh Pulau Jawa. Dia menuturkan penyebaran varian Delta bahkan enam kali lebih cepat dari Alpha yang menyebar sebelumnya saat pemberlakuan PSBB I dan II.

"Peningkatan kasus COVID-19 ini didominasi oleh varian Delta. Jadi, hampir semua di Jawa ini kalau tidak boleh saya katakan, ya semua dikontrol varian Delta," ujarnya.

Baca Juga: Varian Delta Kaburkan Target Pemulihan Ekonomi Dunia

2. Luhut: Indonesia kini hadapi musuh yang berbeda

Luhut: Varian Delta Tidak Bisa DikendalikanIlustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melihat varian Delta yang menyebar begitu pesat, Luhut menuturkan Indonesia tengah menghadapi musuh berbeda. Menurut Luhut, menghadapi varian Delta ini tidak akan mudah.

"Musuh yang beda ini tentu kita hadapi dengan dengan sumber daya yang ada. Ya, kita hadapi, tapi tidak mudah. Karena nanti akan saya ceritakan kepada Anda bagaimana menyangkut obat, tempat tidur, oksigen, menyangkut semuanya. Tapi, berdasarkan studi yang saya tahu, apakah lima kali atau enam kali tergantung siapa yang meneliti. Tapi, yang jelas jauh lebih dahsyat dari varian Alpha sebelumnya," terang Luhut.

3. Luhut sebut banyak negara yang alami lonjakan kasus karena varian Delta

Luhut: Varian Delta Tidak Bisa DikendalikanIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pemaparannya, Luhut menyampaikan bukan hanya Indonesia yang terdampak varian Delta. Dia menyebut negara-negara seperti Inggris, Belanda, hingga Malaysia, juga alami peningkatan kasus karena varian Delta.

"Peningkatan kasus akibat varian Delta yang sekarang ini per 13 Juli 2021, jadi jangan lihat Indonesia saja yang kena. Inggris juga kena, Belanda juga , Perdana Menteri Belanda kemarin minta maaf karena dia menyetujui lepas masker beberapa waktu lalu, sekarang naik seperti ini," jelas Luhut.

"Itu semua juga, dan Malaysia masih. Semua itu juga Delta. Ini juga Rusia, Indonesia, Thailand dan seterusnya. Amerika sendiri sekarang juga terjadi kenaikan luar biasa," lanjutnya.

Baca Juga: Luhut: Kami Sudah Rancang Skenario Jika Capai 100 Ribu Kasus per Hari

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya