Mahfud Akui Pemerintah Kewalahan Lawan Varian Delta COVID-19

Mahfud minta masyarakat tetap tenang hadapi COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui, pemerintah tengah kewalahan menghadapi varian Delta COVID-19. Hal itu disampaikan Mahfud terkait perkembangan situasi politik dan keamanan terkini di masa pandemik COVID-19.

“Kemarin, sampai sekarang kita kewalahan memang begitu varian Delta merebak, orang yang dulunya tidak mau antigen rebutan antigen, yang dulunya gak mau vaksin rebutan vaksin, sampai antre di mana-mana, sampai ditolak. Kenapa? Tenaga kesehatan gak cukup, vaksinator gak cukup,” ujar Mahfud seperti disiarkan di kanal YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga: Ada Perbedaan Pendapat soal COVID-19, Mahfud MD: Cari Jalan Bersama

1. Mahfud sebut masyarakat merasakan dilema, antara takut mati karena COVID atau ekonomi

Mahfud Akui Pemerintah Kewalahan Lawan Varian Delta COVID-19Petugas keamanan dibantu personel TNI memeriksa warga yang akan masuk di salah satu kompleks perumahan yang melakukan karantina wilayah di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.

Meski begitu, Mahfud menyampaikan, pemerintah juga mencatat segala keresahan-keresahan masyarakat di tengah pandemik COVID-19. Seperti kebingungan antara memprioritaskan kesehatan atau ekonomi.

“Keresahan itu muncul dalam dua bentuk. Satu, takut mati karena COVID, kemudian di seberangnya itu takut mati karena ekonomi. Kalau kita bersembunyi dari COVID, kita bisa mati secara ekonomi, kalau kita lakukan kegiatan ekonomi kita diserang COVID, itu dilema. Ada ketakutan seperti itu,” jelas Mahfud.

“Tapi yang terpenting dari ketakutan itu harus dihadapi dengan kerja sama di antara elemen-elemen bangsa, tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh tokoh masyarakat, tokoh kampus akademisi, tokoh adat dan sebagainya, kerja sama, karena ini satu musuh bersama,” katanya lagi.

2. Mahfud minta masyarakat tetap tenang hadapi COVID-19

Mahfud Akui Pemerintah Kewalahan Lawan Varian Delta COVID-19Ilustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mahfud pun meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi pandemik COVID-19 ini. Selain itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga meminta agar masyarakat tetap menjaga ketertiban di wilayah masing-masing.

“Kami terus akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, agama untuk membangun kebersamaan dalam rangka menghadapi COVID ini tanpa kotak-kotak politik,” tutur Mahfud.

Kemudian, ia mengatakan bahwa COVID-19 hanya bisa dihadapi dengan persatuan dan kebersamaan.

“COVID itu adalah politik yang dihadapi dalam kesatuan politik. Kalau itu dianggap musuh seperti politik yang akan menghancurkan, ya semua kekuatan dalam negeri bersatu beda partai, beda aliran, beda agama, beda suku, bersatu hadapi COVID karena itu membahayakan kita bersama,” terangnya.

3. Luhut akui varian Delta COVID-19 tidak mudah dikendalikan

Mahfud Akui Pemerintah Kewalahan Lawan Varian Delta COVID-19Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, varian Delta COVID-19 yang saat ini menyebar di Indonesia tidak mudah dikendalikan. Menurut dia, penyebaran varian Delta bahkan bisa enam kali lipat lebih cepat.

"Supaya kita paham varian Delta, ini yang tidak mudah dikendalikan," kata Luhut dalam keterangan persnya secara daring, Kamis (15/7/2021).

Luhut menyebut, varian Delta sudah menyebar di hampir seluruh Pulau Jawa. Dia menuturkan, penyebaran varian Delta bahkan enam kali lebih cepat dari Alpha yang menyebar sebelumnya saat pemberlakuan PSBB I dan II.

"Peningkatan kasus COVID-19 ini didominasi oleh varian Delta. Jadi, hampir semua di Jawa ini kalau tidak boleh saya katakan, ya semua dikontrol varian Delta," ujarnya.

Baca Juga: Luhut Targetkan 400 Ribu Testing COVID-19 per Hari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya