Ma’ruf Amin: Korupsi Itu Bentuk Kezaliman

Korupsi merupakan ancaman terhadap kemanusiaan

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan tindak pidana korupsi adalah bentuk kezaliman. Maka dari itu, Ma’ruf mengingatkan agar korupsi tidak dilakukan.

“Korupsi bagi umat beragama merupakan bentuk kezaliman terhadap kepercayaan dan amanah rakyat yang menginginkan keadilan dan kesejahteraan,” kata Ma’ruf dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021 di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (9/12/2021).

1. Ma’ruf: Korupsi bagaikan karat gerogoti besi pembangunan

Ma’ruf Amin: Korupsi Itu Bentuk KezalimanWakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung KPK pada Kamis (9/12/2021). (youtube.com/KPK RI)

Kemudian, Ma’ruf menyampaikan korupsi bagaikan karat yang menggerogoti besi-besi pembangunan. Dia juga menegaskan bahwa korupsi bukan hanya bentuk pelanggaran hukum dan etika, tetapi juga bertentangan dengan HAM dan keadilan.

“Korupsi merupakan ancaman terhadap kemanusiaan, ancaman terhadap hak publik dan ancaman terhadap keberlangsungan bangsa dan negara, karena korupsi merusak sendi-sendi kehidupan,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan KPK Tangkap Buron Kasus Korupsi dan Kejar Asetnya!

2. Ma’ruf sebut bangsa yang religius harus dijadikan pengingat agar tidak melakukan korupsi

Ma’ruf Amin: Korupsi Itu Bentuk KezalimanWapres Ma'ruf Amin disambut Ketua KPK Firli Bahuri saat tiba di Gedung KPK pada Kamis (9/12/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Sebagai bangsa yang religius dan berbudaya luhur, kata Ma’ruf, seharusnya hal itu menjadi pengingat yang kuat untuk tidak melakukan korupsi.

“Semua agama yang dianut bangsa Indonesia pada hakekatnya tegas melarang umatnya untuk melakukan korupsi,” ucap dia.

3. Ma’ruf ingin teknologi informasi sebagai media pengawas pemberantasan korupsi

Ma’ruf Amin: Korupsi Itu Bentuk KezalimanWakil Presiden RI Ma’ruf Amin (Dok.Setwapres)

Selanjutnya, Ma’ruf menyebut upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kepemimpinan, kegigihan dan konsistensi luar biasa. Oleh karena itu, ia meminta beberapa hal dilakukan guna mengurangi korupsi.

“Pertama, memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi sebagai media pengawas pemberantasan korupsi. Media sosial dalam berbagai platform dapat menjadi media kontrol yang ampuh bagi masyarakat sipil untuk turut serta melakukan pengawasan,” kata Ma’ruf.

Kedua, tambahnya, menerapkan sanksi hukum yang tegas terhadap setiap pelaku korupsi. Lalu, Ma’ruf ingin pemikiran para aparatur birokrasi konsisten menjadi pelopor budaya antikorupsi dalam pemerintahan.

“Keempat, gencarkan dan pupuk nilai-nilai anti korupsi agar menjadi karakter bangsa pada orang tua, guru, ulama, akademisi dapat menjadi kekuatan sosial bersama,” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan KPK Tangkap Buron Kasus Korupsi dan Kejar Asetnya!

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya