Ma'ruf Amin: Saya Mengusung Arus Baru Ekonomi Indonesia

Ma'ruf siap membantu program Nawacita II Jokowi

Jakarta, IDN Times - Bakal calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbicara tentang ekonomi Indonesia. Ia mengatakan apabila terpilih menjadi wakil presiden pada Pilpres 2019, ia akan membantu pasangannya, Joko 'Jokowi' Widodo dalam program Nawacita II.

Ma'ruf juga mengaku akan mengusung isu arus baru ekonomi Indonesia. Dalam isu tersebut, ia menjelaskan tentang bagaimana mengatasi kesenjangan antara yang lemah dan kuat. Sehingga, nantinya pada 2024 ekonomi Indonesia semakin membaik.

"Kalau saya terpilih menjadi cawapres saya akan membantu Pak Jokowi untuk mewujudkan cita-citanya, untuk mewujudkan program Nawacita II. Dan saya menamakan periode ini untuk membangun landasan yang kuat, runaway," kata Ma'ruf dalam pidatonya di acara deklarasi Rumah Aspirasi KMA, Jakarta Selatan, Minggu (16/9).

Lalu, seperti apa maksud dari arus baru ekonomi Indonesia yang akan diangkat Ma'ruf?

1. Ma'ruf akan mengusung isu arus baru ekonomi Indonesia

Ma'ruf Amin: Saya Mengusung Arus Baru Ekonomi IndonesiaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ma'ruf mengatakan bila dirinya terpilih pada Pilpres, pada 2019 hingga 2024 penyiapan landasan, sehingga pada 2024 bisa lepas landas. Ia juga menyebutkan siap membantu Jokowi, terutama dalam isu ekonomi nasional.

"Saya mengusung isu arus baru ekonomi Indonesia. Kenapa arus baru? Karena arus lama melahirkan konglomerat. Dengan teori trickle of effect, maksudnya supaya netes ke bawah, ternyata tidak netes-netes," ujar mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ma'ruf menjelaskan, arus lama yang digunakan tidak mengalir dengan sempurna, yakni kalangan yang di atas semakin kuat, namun yang di bawah semakin lemah.

"Karena itu pembangunan ekonomi kita harus kita balik. Arus baru ini merupakan ekonomi Pancasila, dalam rangka mengimplemantasi sila ke-5 Pancasila," kata dia.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Gus Dur Juga Kiai, Bisa Jadi Presiden

2. Ekonomi arus baru untuk menghilangkan kesenjangan

Ma'ruf Amin: Saya Mengusung Arus Baru Ekonomi IndonesiaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Arus baru Indonesia, kata Ma'ruf, adalah ekonomi kerakyatan dan keumatan yang tujuannya menghilangkan berbagai kesenjangan. Baik kesenjangan antara yang lemah dan kuat, kesenjangan antara daerah satu dengan daerah lainnya.

"Kesenjangan antara produk lokal dan produk-produk global. Ini yang saya kira harus kita bangun pada masa sekarang ini," kata dia.
 

3. Kesenjangan dapat diatasi melalui kolaborasi

Ma'ruf Amin: Saya Mengusung Arus Baru Ekonomi IndonesiaANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Karena kesenjangan inilah, kata Ma'ruf, yang menyebabkan ekonomi Indonesia dianggap belum memasuki ekonomi berkeadilan, karena kesenjangan antara yang lemah dan kuat terlalu jauh hingga menimbulkan kecemburuan.

"Dan kalau kita biarkan akan sangat berbahaya. Karena itu disparitas antara yang lemah dan yang kuat harus kita hilangkan. Melalui apa? Bukan membenturkan yang lemah dan yang kuat," terang Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, bukan juga melemahkan yang kuat, melainkan menguatkan yang lemah melalui upaya-upaya kolaborasi dan kemitraan antara yang kuat dan yang lemah. Sehingga yang lemah menjadi kuat.

4. Program redistribusi aset dari Jokowi bisa disebut arus baru ekonomi Indonesia

Ma'ruf Amin: Saya Mengusung Arus Baru Ekonomi IndonesiaANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ma'ruf menerangkan, kesenjangan juga dapat diatasi melalui program yang sudah dicanangkan Jokowi, yaitu redistribusi aset. Nantinya, sisa-sisa lahan yang belum dibagikan kepada masyarakat, oleh mantan Gubernur DKI Jakarata itu akan diberikan kepada koperasi-koperasi dan pesantren.

"Jadi sebenarnya patok-patoknya arus baru ini sudah diletakkan oleh Pak Jokowi sejak 2014, dan kita sudah memasuki arus baru ekonomi Indonesia," ungkap Ma'ruf.

Baca Juga: Ijtima Ulama Dukung Prabowo, Ma'ruf: Ulama Besar Dukung Kami

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya