Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi Ulama

Ma'ruf Amin pastikan jika melanggar hukum tentu diproses

Jakarta, IDN Times - Calon presiden petahana Joko "Jokowi" Widodo mengaku heran dengan masih maraknya tudingan kriminalisasi ulama yang diarahkan kepadanya. Keheranan ini diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bravo-5, Senin malam kemarin. 

Jokowi telah berusaha menjawab tudingan-tudingan itu. Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, yang mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 juga telah membantah tudingan bahwa Jokowi anti Islam. Hal itu dibuktikan dengan Jokowi mengangkatnya sebagai cawapres.

Ma'ruf sendiri mengaku tidak setuju ada sebutan kriminalisasi ulama. Ma'ruf yang sebelumnya memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) juga mengatakan, selama ini tidak ada yang disebut dengan kriminalisasi ulama.

Baca Juga: Temui Ma'ruf Amin, La Nyalla Akui Dalang Penyebaran Isu PKI   

1. Ma'ruf sebut tidak ada namanya kriminalisasi ulama

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi UlamaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ma'ruf menjelaskan, sejak awal dia sudah menegaskan tidak ada yang namanya kriminalisasi ulama. Sifatnya adalah penegakan hukum terhadap orang yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum. Tidak hanya untuk ulama, melainkan seluruh komponen juga bisa.

"Ya kalau ada yang melakukan kemudian diadukan, diduga melakukan pelanggaran hukum, ujaran kebencian yang dianggap melanggar pidana, tentu akan diproses," ungkap Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).

2. Proses hukum dilakukan oleh penegak hukum, bukan Jokowi

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi UlamaIDN Times/Indiana Malia

Selanjutnya, Ma'ruf menjelaskan, proses penegakan hukum tidak dilakukan oleh Jokowi, melainkan penegak hukum. Dan itu sudah tertulis dalam peraturan karena Indonesia adalah negara hukum.

Diterangkan Ma'ruf, selama ini apabila ada kalangan lain yang terlibat kasus hukum, tidak pernah disebut kriminalisasi artis, kriminalisasi buruh, dan lainnya.

"Tapi karena memang misalnya yang diadukan itu ulama, kemudian dikatakan sebagai kriminalisasi ulama. Padahal ada juga yang bukan ulama, kalau dia dianggap melakukan ujaran kebencian. Artis misalnya, kriminalisasi artis atau buruh kek. Wartawan, kriminalisasi wartawan. Saya rasa tidak," jelas Ma'ruf.

3. Bila tidak salah tentu tidak akan diproses hukum

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi UlamaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ma'ruf memastikan, jika memang orang yang merasa tengah dikriminalisasi tidak melakukan kesalahan, pasti akan dibebaskan. Bila terbukti melakukan kesalahan, tentu akan diproses sesuai undang-undang yang berlaku.

"Tapi kalau memang dia tersangkut pidana atau pasal delik yang dilanggar tentu ya, itu namanya proses hukum. Biasa. Jadi menurut saya, memang benar tidak ada kriminalisasi ulama," Ma'ruf memaparkan.

4. Kriminalisasi ulama diperuntukkan kepada seseorang yang dijebak bersalah

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi UlamaIDN Times/Panji Galih Aksoro

Tentang kriminalisasi ulama sendiri, Ma'ruf mengaku tidak terlalu paham dengan istilah itu. Namun pendapatnya, itu berarti menjadikan orang yang tidak salah menjadi bersalah atau tengah melakukan tindakan kriminal. Dan hal itu dikhususkan kepada orang yang terbukti tidak bersalah, berbeda dengan yang terbukti bersalah.

"Ujug-ujug gak tahu urusannya, gak ada salahnya, tahu-tahu dicekal, diproses. Saya kira tidak ada kriminalisasi itu, kecuali ada bukti awal yang diadukan kemudian diproses," tutur Ma'ruf.

"Kalau itu menurut saya bukan kriminalisasi, itu penegakan hukum dan itu menjadi komitmen kenegaraan kita, kebangsaan kita, seperti itu," sambungnya.

5. Jokowi buka suara tentang tudingan kriminalisasi ulama

Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi UlamaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain Ma'ruf, Jokowi sebelumnya sudah angkat suara tentang tudingan kriminalisasi ulama. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawa Bravo-5, di Ancol, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

Terkait dengan isu kriminalisasi ulama yang dilemparkan kepada kubunya, Jokowi heran akan itu. Bagi Jokowi, dia sudah mengangkat calon wakil presiden dari kalangan ulama, kenapa masih juga muncul tudingan dia mengkriminalisasi ulama.

"Bagaimana mungkin? Yang pertama, Pak cawapres kita ini adalah ulama yang paling sudah paling atas bener. Pak Kiai Ma'ruf Amin, ketua MUI, kok isu-isu seperti ini masih berani keluar?" kata Jokowi di Ancol, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

Menurutnya, tidak cocok isu itu dilayangkan kepada kubunya karena setiap hari koalisinya selalu bertemu dengan para ulama di pondok pesantren. Dan juga sering bertemu dengan para kiai.

"Tapi isunya seperti ini, lalu ini misalnya ada ulama yang terkena masalah hukum, ya memang harus berhadapan dengan hukum," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Batal Berkunjung ke Komnas HAM, Begini Alasan Menurut JK

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya