Massa Kawal Amien Rais ke Polda Metro Jaya, PKB: Berlebihan
IDN Times/Irfan Fathurochman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengomentari tentang 500 orang dari Persaudaraan Alumni 212 yang akan mengawal pemeriksaan Amien Rais, sebagai saksi tersangka Ratna Sarumpaet dalam kasus hoaks dengan. Amien akan memenuhi panggilana kedua Polda Metro Jaya pada Rabu besok, 10 Oktober 2018.
Melihat akan ada banyak massa yang mendampingi Amien, Karding menilai hal itu tidak terlalu perlu. Sebabnya, Amien hanya diperiksa sebagai saksi, sehingga bila dikawal massa hingga ratusan orang menjadi berlebihan.
Baca Juga: Massa PA 212 Kawal Pemeriksaan Amien Rais, Begini Kata Ma'ruf Amin
1. Tidak perlu banyak orang yang mendampingi Amien
IDN Times/Indiana MaliaMenurut Karding, pemanggilan Amien sebagai saksi di Polda tidak perlu membawa massa sebanyak itu. Sebab, Amien hanya dipanggil sebagai saksi biasa.
"Dan bawa pasukan pun tidak akan pengaruhi polisi, puluhan ribu pun gak pengaruh. Karena polisi berprinsip independen, itu benar," kata Karding di Gedung DPR RI, Selasa (9/10).
Karding juga berharap agar Polri tidak terpengaruh meski dilanda gempa sebesar apapun, dan tetap memegan prinsip independen.
"Dan kami dorong polisi jangan terpengaruh, andai gempa bumi sekeras apapun, Polri gak boleh terpengaruh oleh tekanan dari luar. Sampaikan sesuai data dan penelitian bahwa ini memang ada bukti," kata dia.
2. Membawa masa PA 212 seakan menekan penegak hukum
Editor’s picks
IDN Times/Indiana MaliaKarding melihat pengerahan massa dengan tujuan agar tak ada kriminalisasi, seolah-olah mereka tak percaya dengan kredibilitas Polri. Hukum di Indonesia berjalan dengan independen dan Polri juga sudah jauh lebih profesional.
"Justru membawa pendukung, apalagi bawa lebel 212 itu nuansa politiknya kenceng untuk menekan penegak hukum agar berpikir lain. Menurut saya, Beliau (Amien) sebagai tokoh harus menddorong untuk membantu kepolisian agar kepolisian kerja sesuai aturan dan profesionalitasnya," kata dia.
3. Polisi tidak boleh salah mengambil langkah
IDN Times/Indiana MaliaKarding menyebutkan pada zaman serba terbuka sekarang ini, polisi harus mengambil langkah yang sesuai dengan hukum. Apabila salah mengambil langkah, polisi akan dianggap tidak profesional.
"Problemnya saat ini adalah kalau proses hukum terkait kita, polisi disebut profesional, tapi kalau gak terkait kita, maka disebut polisi gampang diintervensi dan dikooptasi. Menurut saya itu bukan cara pikir yang baik bagi masyarakat," kata dia.
Semoga polisi tetap menjaga marwahnya dan selalu berlaku profesional serta independen, ya guys.
Baca Juga: KPK Minta Amien Rais Tidak Seret Lembaga ke Ranah Politik
Berita Terkini Lainnya
