Menag: Aturan New Normal, Masjid Hanya Digunakan untuk Ibadah Salat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi akan segera menerbitkan aturan protokol di tempat ibadah untuk skenario new normal atau normal baru. Dalam protokol new normal, nantinya tempat ibadah hanya digunakan untuk beribadah saja dan tidak menggelar pertemuan lainnya.
Aturan protokol di tempat ibadah itu akan diterbitkan oleh Kementerian Agama minggu ini. Tempat ibadah hanya boleh beroperasi setelah mendapatkan izin dari kecamatan setempat.
1. Tempat ibadah digunakan untuk beribadah saja
Dalam rapat terbatas, Fachrul menuturkan bahwa pemerintah sepakat tempat ibadah hanya boleh digunakan untuk beribadah. Sebagai contoh masjid, maka hanya boleh digunakan untuk salat saja.
"Kami sepakat itu hanya untuk ibadah salat saja dan usahakan sesingkat mungkin. Tapi kalau keadaan lebih baik, mungkin bisa diizinkan lebih oleh camat untuk ada kultum. Tetapi kembali sesuai situasi," tutur Fachrul dalam keterangan persnya usai rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).
Baca Juga: Skenario New Normal, Jokowi: Kita akan Perluas Jika Efektif
2. Tempat ibadah yang digunakan harus seizin camat
Editor’s picks
Nantinya, pelaksanaan ibadah hanya boleh dilakukan di rumah ibadah yang berada di zona hijau saja. Tempat ibadah tersebut, lanjut Fachrul, harus mendapat persetujuan dari camat untuk beroperasi.
"Itu (ibadah) hanya boleh di rumah ibadah yang relatif aman dari COVID-19 dan direkomendasi oleh camat atau bupati, wali kota sesuai level rumah ibadah-ibadah tersebut," jelas Fachrul.
Menurut Fachrul, untuk masalah perizinannya nanti akan sesuai dengan level-level yang telah ditetapkan.
"Kalau ada level-level rumah ibadah di desa, izinnya camat. Kalau rumah ibadah lintas kecamatan izinnya bupati, kalau levelnya antar kabupaten, izinnya gubernur," dia menambahkan.
3. Perizinan tempat ibadah akan dilakukan setiap bulan
Protokol di tempat ibadah ini diterapkan guna mengurangi penularan virus corona di masyarakat. Izin tersebut, kata Fachrul, juga akan dievaluasi setiap bulan.
"Bisa saja bulan ini diizinkan, bulan depan tidak lagi karena penularan meningkat. Atau bulan ini gak dapat izin, bulan depan dapat setelah penularan menurun," tutur Fachrul.
"Sekaligus memacu pimpinan daerah, memacu rakyatnya disiplin protokol kesehatan. Dengan demikian dapat kelonggaran. Insyaallah kami terbitkan minggu ini," lanjutnya.
Baca Juga: Menag: Aturan New Normal untuk Tempat Ibadah akan Terbit Minggu Ini