Mendagri Imbau Masyarakat di Zona Merah Tak Berlibur saat Long Weekend

Guna mencegah melonjaknya kasus COVID-19 

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau masyarakat yang berada di zona merah COVID-19, tidak berlibur atau pulang kampung saat long weekend atau libur panjang akhir Oktober ini. Hal itu, kata Tito, guna mencegah melonjaknya kasus COVID-19 usai libur panjang nanti.

"Kalau memang bisa tidak pulang dan tidak berlibur, lebih baik mungkin mengisi waktu di tempat masing-masing, beres-beres rumah atau tempat tinggal, menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan," kata Tito yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Ogah Libur Panjang Tambah Kasus COVID-19, Jokowi: Perlu Dibicarakan 

1. Jika mau ke luar kota, masyarakat dari zona merah tes COVID-19 terlebih dahulu

Mendagri Imbau Masyarakat di Zona Merah Tak Berlibur saat Long WeekendMenko Polhukam Mahfud MD bersama Mendagri Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke NTT (Dok. Istimewa)

Apabila masyarakat di zona merah memang harus ke luar kota, lanjut Tito, dia meminta agar dilakukan tes COVID-19. Hal itu guna memastikan bahwa mereka tidak membawa virus ke kota lainnya.

"Sehingga yakin dalam keadaan negatif. Jangan sampai terjadi penularan bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah. Untuk pengaturan lalu lintasnya akan diatur oleh Polri, (Kementerian) Perhubungan, dan lain-lain," ucap Tito.

2. Forkopimda diminta antisipasi melonjaknya kasus corona di daerah

Mendagri Imbau Masyarakat di Zona Merah Tak Berlibur saat Long WeekendSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Selain itu, Tito juga meminta kepala daerah dan juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopoimda) untuk membuat antisipasi pencegahan melonjaknya kasus virus corona akibat libur panjang. Ia meminta agar daerah tetap menjaga mekanisme pertahanan mereka. Misalnya seperti kampung sehat atau kelurahan sehat.

"Di mana warga-warga yang datang dari luar, mereka diyakinkan sudah melaksanakan tes dan kemudian ketika berinteraksi dengan warga, mereka tidak menjadi penular, upayakan seperti itu. Karena keluarga bisa diimbau yang mau pulang siapa, di tiap daerah, kampung, desa, kelurahan, kampung tangguh, desa tangguh, kelurahan tangguh yang ada diaktifkan betul dan melibatkan stakeholder yang ada. Ini peran bapak gubernur, bupati, camat, kepala desa, lurah, sangat penting," ucap Tito.

3. Tito minta tempat wisata dibatasi kapasitas pengunjungnya

Mendagri Imbau Masyarakat di Zona Merah Tak Berlibur saat Long WeekendDok.IDN Times/Istimewa

Untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus corona, Tito juga meminta masyarakat yang berlibur agar menghindari kerumunan. Mantan Kapolri tersebut mengimbau agar masyarakat menjauh tempat-tempat wisata yang rawan kerumunan.

"Oleh karena itu, tempat-tempat wisata ini harus betul-betul dibuat, dibicarakan oleh kepala daerah dengan Forkopimda, pengelola tempat wisata agar tidak terjadi kerumunan masif. Untuk itu, tempat wisata tersebut harus dikelola sedemikian rupa," jelas Tito.

Dia meminta agar tempat wisata juga kapasitas pengunjungnya dibatasi dan diumumkan kepada warga sekitar.

"Agar tempat itu tidak melebihi kapasitas, misalnya 50 persen atau 30 persen, dilakukan secara bergelombang dan lain-lain. Ini peran penting Forkopimda, mesin Forkopimda  harus gerak. Karena hanya mesin itu yang bisa menjaga," ucap Tito.

Baca Juga: Anies Ingatkan Ancaman COVID-19 Klaster Keluarga saat Libur Panjang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya