Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RI

Apa bedanya dengan Istana Negara?

Jakarta, IDN Times - Istana Merdeka terletak di kompleks Istana Negara dan Bina Graha. Istana yang menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas) ini berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Istana Merdeka memiliki luas sekitar 2.400 meter persegi. Dulunya, istana tersebut digunakan sebagai tempat kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Lantas, seperti apa sejarah Istana Merdeka?

1. Pembangunan Istana Merdeka dimulai pada 1873

Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RIIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelum bernama Istana Negara, Istana Kepresidenan tersebut dinamakan Istana Risjwijk. Pada 1796, Istana Risjwijk dinilai terlalu sesak untuk kegiatan administratif negara, sehingga Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Mijer, memutuskan membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti Istana Risjwijk pada 1869.

Empat tahun berselang, 1873, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Loudon, pembangunan istana baru dimulai. Istana baru tersebut dibangun di sebelah selatan Istana Risjwijk dan menghadap ke arah Koningsplein atau yang sekarang disebut dengan Medan Merdeka.

Istana tersebut kemudian diresmikan pada 1879, atau pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.

Baca Juga: Ini Sejarah Istana Negara, Dulunya Milik Pengusaha Belanda

2. Istana Merdeka dulunya dinamakan Istana Koningsplein atau Istana Gambir

Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RIIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pembangunan Istana Merdeka pada saat itu memakan biaya sekitar 360.000 Gulden Hindia Belanda. Sebelum bernama Istana Merdeka, dulunya istana tersebut diberi nama Paleis te Koningsplein atau Istana Koningsplein.

Masyarakat juga sering menyebutnya dengan Istana Gambir lantaran banyaknya pohon gambir yang tumbuh di sekitar istana. Seiring berjalannya waktu, saat masa pendudukan Jepang, Istana Koningsplein, bersamaan dengan Istana Risjwijk, dijadikan tempat kediaman resmi Saiko Shikikan--panglima tertinggi Jepang.

3. Saat bendera Indonesia berkibar menggantikan bendera Belanda, di situ lah nama Istana Merdeka lahir

Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RIGoogle Map

Memasuki awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serika (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949.

Waktu itu, RI diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sementara kerajaan Belanda diwakili AHJ Lovink, wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia.

Dalam upacara tersebut, bendera Belanda diturunkan dan bendera Indonesia dinaikkan. Ratusan ribu orang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung. Mereka mematung menyaksikan peristiwa bersejarah itu dan meneteskan air mata.

Tetapi, ketika Sang Merah Putih menjulang ke atas dan berkibar, meledak lah kegembiraan mereka. Pekikan "Merdeka!" terdengar. Maka, sejak saat itu lah, Istana Koningsplein dinamakan menjadi Istana Merdeka.

4. Presiden Sukarno langsung mendiami Istana Merdeka usai Indonesia merdeka

Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RIANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Sehari setelah pengakuan kedaulatan oleh kerajaan Belanda, pada 28 Desember 1949, Presiden Sukarno beserta keluarganya tiba di Jakarta dari Yogyakarta. Untuk pertama kalinya, Sukarno bersama keluarganya mendiami Istana Merdeka.

Pada 1950, peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, tepatnya pada 17 Agustus 1945, pertama kali dilakukan di Istana Merdeka. Selain Sukarno, ada juga presiden lainnya yang mendiami Istana Merdeka seperti, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden Joko Widodo.

5. Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kenegaraan

Mengenal Istana Merdeka, Kediaman Gubernur Belanda Hingga Presiden RIIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Setelah melalui sejarah panjang, kini Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kenegaraan. Antara lain peringatan detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara, dan penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.

Semoga menambah pengetahuan sejarah Bangsa Indonesia, ya guys.

Baca Juga: Istana Bogor, Rumah Gubernur Belanda Hingga Tempat Pernikahan AHY

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya