Menkes: COVID-19 Tak Akan Hilang Cepat, Bisa Lebih dari 10 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemik COVID-19 tidak akan segera hilang. Namun, ada kemungkinan segera berubah menjadi epidemik.
Maka dari itu, pemerintah akan melakukan transformasi di sektor kesehatan guna mempersiapkan pandemik untuk waktu yang lama. Pemerintah juga akan memperkuat tiga strategi untuk kurangi laju penularan COVID-19 yaitu disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun), perkuat 3T (testing, tracing dan treatment) serta menggenjot vaksinasi.
“Karena pandemik ini tidak akan hilang dengan cepat. Mungkin akan berubah menjadi epidemik dan kita masih hidup dengan mereka selama bisa lima tahun, bisa 10 tahun, bisa juga lebih lama dari itu,” ujar Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Perekonomian RI, Senin (16/8/2021).
1. Pemerintah akan fokus mengurangi laju penularan dengan penguatan protokol kesehatan
Oleh karena itu, Budi menyebut fokus pemerintah tidak langsung menghapus pandemik, melainkan mengendalikan laju penularan COVID-19. Sehingga, angka kasus selalu berada di bawah kapasitas layanan kesehatan Indonesia.
“Strategi menangani pandemik ini, yang pertama, kita harus melakukan perubahan perilaku atau protokol kesehatan sering juga disebut 3M. Kita juga strategi yang kedua, harus melakukan deteksi dengan baik yaitu testing, lacak, dan isolasi,” jelas Budi.
Baca Juga: Indonesia Bersiap Hidup Bersama Corona, Menkes Siapkan Roadmap
2. Pemerintah akan memperkuat testing dan tracing
Editor’s picks
Untuk mengurangi laju penularan, pemerintah akan fokus memperketat 3T dan 3M. Menurut Budi, dengan melakukan testing sebanyak-banyaknya, maka orang-orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa dideteksi lebih cepat dan mendapatkan penanganan.
“Karena itu orang yang terdeteksi positif, kalau kita tahu, kita bisa isolasi sehingga kita bisa mengurangi laju penularan. Semuanya tujuannya untuk mengurangi laju penularan,” terang Budi.
3. Pemerintah akan genjot vaksinasi dalam bulan-bulan ke depan
Strategi pemerintah selanjutnya adalah vaksinasi COVID-19. Budi menyampaikan, pada Januari hingga Juli 2021, Indonesia telah kedatangan 90 juta dosis vaksin COVID-19.
Lalu, pada Agustus 2021, Indonesia akan kedatangan lagi 70 juta dosis, dan pada September akan kedatangan 80 juta dosis. Sehingga, Budi yakin dapat memenuhi kebutuhan vaksin bagi 208 juta masyarakat Indonesia.
“Sehingga kita tahu bahwa kegiatan vaksinasi kita akan jauh lebih tinggi, lebih berat di bulan-bulan ini, dibandingkan tujuh bulan yang pertama,” ucap Budi.
Baca Juga: Jelang HUT Ke-76 RI, Indonesia Datangkan 5 Juta Dosis Vaksin COVID-19