Menko PMK: Melihat Jumlah Penduduk, Angka COVID-19 di RI Gak Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut angka kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia adalah kedua terbesar di ASEAN.
Namun, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta orang, maka pemerintah sebut angka kasus tak terlihat istimewa.
"Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, tentu saja angka ini sebetulnya tidak terlalu istimewa," ujar Muhadjir dalam keterangan persnya melalui video conference, Jumat (8/5).
1. Kasus di Indonesia masih rendah jika dibanding jumlah penduduk
Muhadjir menerangkan, untuk kawasan ASEAN, Indonesia memang menempati posisi kedua sebagai jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Tetapi, angka kasus di Indonesia disebutnya masih relatif rendah jika dibandingkan jumlah penduduknya.
"Karena jumlah penduduk kita 263 juta dibanding dengan Filipina sekitar 110 juta, apalagi Singapura yang sekitar 6 juta," ungkap Muhadjir.
Baca Juga: Data Bansos Kacau, Menko PMK Muhadjir Effendy Tegur Anies Baswedan
2. Penyebaran kasus di ASEAN tak ada yang se-ekstrem di Eropa dan Amerika
Lalu, Muhadjir menunjukkan grafik penyebaran kasus virus corona di ASEAN. Singapura menempati posisi pertama dengan jumlah kasus mencapai 1.400 per harinya. Sementara Indonesia per harinya tak sampai 500 kasus, sehingga masih relatif rendah.
"Itu adalah gambaran Indonesia. Kita moderat sekali dan ini adalah gambaran profil negara-negara ASEAN. Tidak ada yang terlalu ekstrem seperti yang terjadi di wilayah Eropa mau pun Amerika Utara. Tentu saja ini kita patut bersyukur," ucapnya.
3. Muhadjir sebut kasus virus corona di Indonesia terbilang landai
Menurut Muhadjir, angka-angka itu lah yang dijadikan dasar pemerintah untuk membuat skenario penanganan COVID-19 di Indonesia. Dia mengatakan, penyebaran kasus di Indonesia terbilang landai.
"Jadi semuanya landai-landai, dan mudah-mudahan ini juga akan terus berlangsung dan akan semakin turun. Sehingga kita bisa mempercepat proses penanganan COVID-19 ini. Kita juga bisa segera menangani dampak yang terjadi akibat COVID-19," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: Menko PMK: Kasus Kematian COVID-19 di Indonesia Terhitung Landai