Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota Baru

Pemerintah akan terapkan kaidah ketat dalam sayembara

Jakarta, IDN Times - Pemerintah membuka opsi sayembara desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN), di Kalimantan Timur. Opsi ini dilakukan pemerintah setelah desain Istana Negara sebelumnya mendapatkan kritik dari banyak pihak.

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa opsinya antara membuat sayembara desain Istana Negara atau sayembara arsitek.

“Nanti kita lihat apakah akan membuat sayembara istana negara atau sayembara arsitek dari gagasan bentuk garuda atau bagaimananya, nanti akan kita pikirkan,” kata Suharso seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: Makna Desain Istana Negara Karya Pematung Asal Tabanan Nyoman Nuarta

1. Jika sayembara desain Istana dilakukan, pemerintah akan terapkan kaidah ketat

Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota BaruDesain istana negara di ibu kota baru (instagram.com/suharso monoarfa)

Apabila nantinya sayembara desain Istana dilakukan, kata Suharso, pemerintah akan menerapkan kaidah yang ketat sesuai dengan undang-undang arsitek. Menurut dia, gambar arsitektur harus dibuat oleh orang yang ahli dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Begitu juga dengan IKN, ketika bangun master plan kita undang konsultan dunia yang punya sejarah dan pengalaman di sektor perencanaan kota yang diakui secara internasional sehingga tidak melanggar undang-undang yang ada di kita,” kata Suharso.

2. Suharso minta semua pihak lihat makna di balik lambang Burung Garuda di desain Istana

Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota BaruMenteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 18 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Suharso lalu menjelaskan, desain Istana Negara berbentuk Burung Garuda yang ramai diperbincangkan masyarakat tidak dirancang oleh arsitektur. Tetapi, dirancang oleh seniman patung bernama Nyoman Nuarta.

Suharso mengatakan makna dari karya tersebut yang seharusnya jadi perhatian. Dia menambahkan, pemerintah ingin Istana Negara di ibu kota baru bersifat Indonesia sentris dan turut melambangkan identitas bangsa.

“Sebagai gagasan gedung, why not? Nanti kearsitekturannya silakan arsitek mikir, dari sisi security, civil engineering, affordable atau tidak. Yang penting adalah pesan di balik ini, kenapa diinginkan bangunan yang bentuknya seperti itu,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Undang Para Arsitek Beri Masukan Desain Istana di Ibu Kota Baru

3. Pemerintah buka pintu jika ada yang miliki ide desain Istana mewakili bangsa

Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota BaruMenteri PPN Suharso Monoarfa. IDN Times/Hana Adi Perdana

Mengenai lambang Garuda di Istana Negara yang sudah viral, Suharso menyebut itu adalah pradesain Istana. Ia mengatakan apabila ada yang bisa membuat desain yang mewakili identitas bangsa, perubahan pradesain masih terbuka.

“Kalau ada yang bisa mewakili (identitas bangsa) ya monggo. Untuk sebuah gagasan ide presiden menawarkan ini pradesain, jadi silakan kita terbuka,” ucap Suharso.

4. Jokowi buka masukan para arsitek untuk desain Istana Negara di IKN

Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota Baru(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara terkait kritikan desain Istana Negara di ibu kota baru. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Jokowi menyebut bahwa desain Garuda yang kontroversi di Istana Negara hanyalah pradesain.

Dia mengatakan pihak pemerintah akan mengundang para ahli dan arsitek untuk memberikan masukan terhadap desain Istana Negara tersebut.

"Dengan masukan-masukan itu nantinya, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengkayaan pradesain menjadi basic design Istana Negara," tulis Jokowi dalam akun Instagramnya, @jokowi.

Jokowi menjelaskan, tahun lalu, Kementerian PUPR mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru. Sejumlah usulan pun masuk, salah satunya adalah pradesain Istana Negara karya seniman patung kenamaan Nyoman Nuarta ini.

"Usulan beliau sarat dengan filosofi lambang Burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Jokowi.

Jokowi pun menegaskan bahwa usulan tersebut masih pada tahap pradesain. Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah masih membuka masukan dari para ahli dan arsitek soal desain Istana Negara.

"Saya menginginkan Istana Negara tidak hanya dikenang sebagai tempat presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, tapi juga mencerminkan kemajuan bangsa," tuturnya.

5. Kritik para ahli sebut desain Garuda di Istana Negara tak mencirikan kemajuan peradaban

Usai Dikritik, Pemerintah Buka Sayembara Desain Istana Ibu Kota BaruDesain istana negara di ibu kota baru (instagram.com/suharso monoarfa)

Sebelumnya, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam akun Instagram-nya, @suharsomonoarfa, beberapa hari lalu mengunggah sebuah video mengenai rancangan IKN di Kalimantan Timur. Dalam video tersebut, ditampilkan juga sebuah desain kemegahan Istana Negara dengan lambang patung Garuda raksasa.

Namun, bukannya menuai pujian, desain Istana Negara di IKN justru mendapatkan kritik dari lima asosiasi profesi. Kelima asosiasi itu adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).

Dalam keterangan tertulis mereka, lambang Garuda dalam desain Istana Negara dinilai tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca-COVID-19 (new normal).

"Bangunan gedung Istana Negara seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global," tulis rilis mereka.

Kelima asosiasi itu juga mengatakan bahwa gedung Istana Negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.

Oleh karena itu, atas kritik yang mereka sampaikan, kelima asosiasi ini merekomendasikan agar Istana versi burung Garuda disesuaikan menjadi monumen atau tugu yang menjadi tengaran (landmark) pada posisi strategis tertentu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan dilepaskan dari fungsi bangunan istana.

"Mengusulkan desain bangunan gedung Istana agar disayembarakan dengan prinsip dan ketentuan desain yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan maupun tata ruangnya, termasuk target menjadi model bangunan sehat beremisi nol," tutur mereka.

Baca Juga: Filosofi Hingga Kritik Desain Istana Negara di Ibu Kota Baru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya