Moeldoko: All England akan Menjadi Evaluasi Pemerintah

"Jangan sampai terjadi lagi.”

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima audiensi sejumlah pihak dalam program Kantor Staf Presiden (KSP) mendengar. Kali ini Moeldoko menggelar dialog bersama para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.

Dalam dialog tersebut, salah satu peserta bernama Mayasari Efendi yang berdomisili di Indiana mempertanyakan respons KSP terkait kasus yang dialami tim bulu tangkis pada ajang All England. Lalu, apa respons Moeldoko?

1. Moeldoko sebut insiden All England membuat prihatin dan akan jadi evaluasi

Moeldoko: All England akan Menjadi Evaluasi PemerintahKepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Dok. KSP)

Mayasari mengatakan apa yang terjadi di All England telah menjadi perhatian masyarakat luas. Bahkan, lanjut dia, Presiden Jokowi juga sudah memberi arahan dan telah memulangkan seluruh tim bulu tangkis Indonesia.

Menanggapi kejadian itu Moeldoko yang pernah diusung menjadi Ketua Umum Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyayangkan dan ikut prihatin terhadap nasib tim bulu tangkis Indonesia. Dia menuturkan kejadian ini akan menjadi evaluasi pemerintah.

"Hal-hal seperti ini akan dievaluasi pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis Kantor Staf Presiden, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: Pentingnya All England yang Bikin Tim Indonesia Marah ke BWF

2. Tim Indonesia diminta mundur karena alasan protokol kesehatan

Moeldoko: All England akan Menjadi Evaluasi PemerintahAll England 2020: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak perempat final (IDN Times/PBSI)

Seluruh wakil Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021, Kamis (18/3/2021). Keputusan mengejutkan ini diambil BWF karena tim Indonesia berada di pesawat yang sama dengan seorang penumpang yang terpapar COVID-19 saat terbang dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).

Kekecewaan diungkapkan para atlet Indonesia yang berlaga di All England 2021 lewat unggahan masing-masing di akun media sosialnya. Seluruhnya meminta BWF dan panitia bertanggung jawab atas keputusan ini.

Anggota ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, yang paling keras mengecam BWF. Marcus tak habis pikir ada standar ganda yang diterapkan BWF, mengingat sebelumnya ada tujuh orang atlet, ofisial, dan pelatih, yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Tujuh orang tersebut sempat menjalani tes ulang. Uniknya, sehari setelah tes, hasil dari tujuh orang tersebut negatif. Prosedur macam ini tak diterima oleh tim Indonesia. Maka dari itu, Marcus lewat akun instagramnya, meminta keadilan.

"Baik dari BWF maupun panitia All England pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris," begitu pernyataan PBSI.

Seluruh tim Indonesia dipastikan dalam kondisi baik di Birmingham, Inggris saat ini. "Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," lanjut pernyataan dari PBSI.

3. Menpora kecam BWF yang memaksa tim Indonesia mundur

Moeldoko: All England akan Menjadi Evaluasi PemerintahIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, federasi bulu tangkis dunia (BWF) yang memaksa tim Indonesia mundur dari All England 2021. Zainudin menegaskan BWF seharusnya bisa bertindak dan tak lepas tangan soal insiden yang menimpa tim Indonesia di All England 2021.

Menurut Zainudin, BWF semestinya mampu memberi pemahaman kepada para peserta soal protokol kesehatan yang diterapkan di Inggris. Hal itu untuk mencegah insiden yang merugikan peserta, termasuk yang dialami Indonesia.

"Tidak bisa BWF buang badan. Penyelenggara pertandingan, kejuaraan, turnamen, itu adalah BWF, kan sama dengan seri yang lain. Namanya tetap BWF series, jadi penekanan saya ke situ," ujar Zainudin dalam jumpa pers virtual, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Pulang Hari Ini, Tim All England Indonesia Telat Tiba di Tanah Air

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya