Moeldoko: Kami Akan Kawal Pemulihan di Bali

KSP siap fasilitasi rapat koordinasi Pemprov Bali dengan K/L

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pihaknya akan terus mengawal pemulihan pariwisata di Bali. Menurut Moeldoko, Bali menjadi salah satu provinsi yang paling terdampak pandemik COVID-19.

“Kami akan kawal pemulihan Bali. Bukan hanya karena pariwisatanya, tapi karena Bali menjadi representasi Indonesia di mata dunia,” ujar Moeldoko yang dikutip dari keterangan tertulis Kantor Staf Presiden, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Sandiaga Klaim Sudah Banyak PNS dan BUMN yang Work From Bali

1. Moeldoko sebut Bali menjadi ombak awal pemulihan pariwisata di Indonesia

Moeldoko: Kami Akan Kawal Pemulihan di BaliMoledoko bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Jogjakarta, Jumat (2/10/2020) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Moeldoko menyampaikan, langkah KSP dalam mengawal pemulihan Bali tidak lepas dari arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menginginkan agar pariwisata Bali bisa segera bangkit. Sehingga, jika dunia melihat Bali bisa pulih dan bangkit, maka Indonesia juga bisa pulih dan bangkit dari pandemik COVID-19.

"Untuk itu, Bali akan menjadi ombak awal untuk melanjutkan ombak-ombak pemulihan pariwisata wiayah lainnya di Indonesia," tutur Moeldoko.

2. KSP siap memfasilitasi rapat koordinasi antara Pemprov Bali dengan kementerian/lembaga

Moeldoko: Kami Akan Kawal Pemulihan di BaliIDN Times/Irma Yudistirani

Mantan Panglima TNI ini juga menuturkan, pemerintah Provinsi Bali bersama kementerian/lembaga, serta berbagai pihak lainnya harus menunjukkan kesiapannya dalam membuka pariwisata Bali.

Untuk itu, kata Moeldoko, KSP siap memfasilitasi rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi Bali dan kementerian/lembaga untuk segera mungkin memutuskan waktu pelaksanaan pembukaan pariwisata Bali.

“Paling cepat, akhir pekan ini kita laksanakan kembali rapat koordinasi agar semua benar-benar siap dan masyarakat tidak ragu-ragu untuk datang ke Bali,” ucap Moeldoko.

Baca Juga: Jokowi: Tunjukkan pada Dunia, Bali Destinasi Wisata yang Aman 

3. Jokowi: Tunjukkan pada dunia, Bali destinasi wisata yang aman

Moeldoko: Kami Akan Kawal Pemulihan di BaliPresiden Jokowi beri sambutan di Pesta Kesenian Bali 2021

Sebelumnya, dalam acara Pesta Kesenian ke-43 Bali, Sabtu (12/6/2021), Presiden Jokowi mengatakan Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang aman dari COVID-19.

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi," kata Jokowi seperti yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (12/6/2021).

Selain itu, Jokowi menegaskan, kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali adalah kemampuan dalam menangani pandemik COVID-19. Penerapan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi yang cepat dan masif, serta PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali harus diefektifkan untuk mencegah penularan.

"Saya mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman dan seluruh masyarakat Bali yang mampu untuk terus berkarya, mengekspresikan seni, dan terus mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur," ujar Jokowi.

Baca Juga: 3 Kementerian di Bawah Luhut Buka Suara Soal Ajakan Work From Bali

4. Luhut ajak ASN Work from Bali

Moeldoko: Kami Akan Kawal Pemulihan di BaliMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengajak ASN di Kemenko Marves dan tujuh kementerian di bawahnya untuk bekerja dari Bali atau Work from Bali (WFB). Kebijakan ini diambil pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi Bali yang terdampak pandemik COVID-19 dan sangat bergantung pada sektor pariwisata.

"Karena selama ini bertumpu pada sektor pariwisata. Kondisi ini menjadikan pertumbuhan ekonomi menurun drastis hingga minus 9 persen," demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu.

Adapun kementerian yang ada di bawah Kemenko Maritim dan Investasi yakni, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Investasi.

Odo mengatakan kebijakan ini tidak diambil secara serampangan dan tanpa mempertimbangkan faktor lain. Katanya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat pada masa pandemi ini sebesar Rp100 triliun.

“Jadi tidak benar bahwa pemerintah hanya memfokuskan biaya perjalanan dinas ASN untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata tanpa mempertimbangkan kebutuhan sosial masyarakat secara umum,” ujarnya.

Di sisi lain, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengungkapkan bahwa ada beberapa poin yang disiapkan oleh pemerintah sebelum pemberlakuan kebijakan WFB. Pertama adalah menggenjot program vaksinasi COVID-19 di Bali.

“Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) pada Bulan Maret lalu meminta agar program vaksinasi di Bali diintensifkan dari 1,8 juta hingga 3 juta orang per Bulan Mei untuk membentuk kekebalan imunitas sehingga provinsi ini dapat menjadi zona hijau,” katanya menambahkan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya