Moeldoko: Terorisme Itu Nyata, Dekat, dan Berbahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat berhenti menyebarkan opini-opini konspirasi soal aksi terorisme agar tidak memperkeruh situasi yang terjadi di Indonesia saat ini.
"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
1. Moeldoko: Tidak ada tempat bersembunyi bagi teroris di Indonesia!
Moeldoko mengatakan tidak ada tempat bagi teroris di Indonesia. Bahkan, ia mengatakan aparat kepolisian akan terus mengejar para teroris dan membongkar sel-sel teroris hingga ke akar-akarnya, sehingga tidak ada tempat untuk sembunyi.
"Jadi, tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar. Upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adil dan seefektif mungkin," kata Moeldoko.
Baca Juga: Polisi Bersenjata dan Barracuda Kelilingi Mabes Polri Pasca-Teror
2. Moeldoko: Negara hadir untuk memastikan keamanan rakyat Indonesia
Editor’s picks
Berdasarkan perintah Presiden Jokowi, kata Moeldoko, Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) telah ditugaskan untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dilakukan, ujar Moeldoko, untuk meningkatkan keamanan.
"Hal demikian dilakukan untuk menjamin bahwa negara hadir untuk memastikan keamanan seluruh rakyat Indonesia dari rasa takut," tutur Moeldoko.
3. Moeldoko minta masyarakat bantu aparat penegak hukum jika memiliki informasi soal aksi terorisme
Mantan Panglima TNI ini menilai terorisme adalah musuh bersama. Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain.
"Tetap waspada dan tenang, serta membantu aparat penegak hukum bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini," lanjut Moeldoko.
Baca Juga: [BREAKING] Mahfud: Pemerintah Tolak KLB Demokrat Moeldoko karena Hukum