Muhadjir Minta Kepala Daerah Lakukan Tes Berkala di Pasar Tradisional 

Muhadjir minta roda perekonomian di pasar jangan sampai mati

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para kepala daerah agar melalukan tes berkala di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah agar pasar tradisional tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19, apalagi sampai jadi pusat episentrum.

"Pasar tradisional merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi kita karena di situ ada 65 juta pelaku UMKM," kata Muhadjir saat melakukan tinjauan dan koordinasi penanganan COVID-19 di Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (2/7).

1. Muhadjir minta kepala daerah agar perputaran ekonomi di pasar jangan sampai mati

Muhadjir Minta Kepala Daerah Lakukan Tes Berkala di Pasar Tradisional Pasar Induk Kramat Jati (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Oleh karena itu, agar pasar tradisional tak mati juga, protokol kesehatan harus dilakukan. Muhadjir mengingatkan para kepala daerah agar tetap menerapkan hal itu di pasar.

"Saya minta Pak Gubernur, Bupati, dan Wali Kota supaya memastikan mereka-mereka ini jangan sampai usahanya mati, karena saya yakin kalau kondisi ini bisa terus kita jaga maka kita bukan hanya akan bisa mengatasi COVID tetapi juga mengembalikan ekonomi kita menjadi lebih baik," ujar dia.

Baca Juga: Pasar Jadi Klaster Baru COVID-19 di Jakarta, DPRD: Karena Dibuka Lagi

2. Prioritas pemerintah saat ini adalah menekan angka kematian akibat COVID-19

Muhadjir Minta Kepala Daerah Lakukan Tes Berkala di Pasar Tradisional Ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Muhadjir mengatakan target utama pemerintah dalam penanganan COVID-19 saat ini adalah menekan angka kematian. Menurutnya, akan baik meskipun banyak yang terkena namun kasus kematian bisa ditekan.

"Fatality rate ini yang paling penting. Kalau bisa sedikit yang terkena, tapi kalau pun yang terkena banyak namun yang meninggal sedikit itu masih bagus," ucap Muhadjir.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan, penekanan kasus kematian menjadi prioritas karena melihat angka kematian akibat COVID-19 yang relatif masih meningkat seiring ditemukannya kasus-kasus positif baru di sejumlah daerah di Indonesia.

"Kita akan mengejar bagaimana supaya angka kematian ini betul-betul nol," ujarnya.

3. Hingga 27 Juni 2020 tercatat 768 pedagang pasar se-Indonesia yang positif COVID-19

Muhadjir Minta Kepala Daerah Lakukan Tes Berkala di Pasar Tradisional Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kawasan pasar tradisional. Hingga Jumat (27/6), tercatat 768 pedagang pasar se-Indonesia yang positif.

Jumlah itu bertambah dibandingkan data yang diterima IDN Times pada 22 Juni lalu. Saat itu angka kasus positif di kalangan pedagang pasar sebanyak 709 orang.

"Data terbaru sudah mencapai 768 orang positif dan 32 orang meninggal," kata Ketua Bidang Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Dimas Hermadiyansyah dalam keterangannya, Sabtu (27/6).

Dimas mengungkapkan, penambahan kasus terungkap setelah pemerintah gencar melakukan rapid test maupun tes swab, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di pasar tradisional. 

Meski kasus bertambah, Dimas menyatakan pasar masih aman dikunjungi. Dengan catatan, semua orang yang beraktivitas di pasar harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Hal itu tentunya tidak bisa tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya keseriusan serta upaya maksimal dari Pemerintah Daerah dan pengelola pasar," katanya.

Baca Juga: IKAPPI: Kasus COVID-19 di Pasar Tradisional Tinggi karena Deteksi Awal

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya