Namanya Masuk Kandidat Cawapres Jokowi, TGB: Suatu Kehormatan Besar

Tuan Guru Bajang siap menerima apapun konsekuensinya

Jakarta, IDN Times - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) disebut-sebut masuk ke dalam 10 kandidat calon pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Lantas apa tanggapan TGB atas kabar ini?

1. TGB sebut suatu kehormatan jika namanya masuk kandidat pendamping Jokowi

Namanya Masuk Kandidat Cawapres Jokowi, TGB: Suatu Kehormatan BesarIDN Times/Teatrika Handiko Putri

TGB mengatakan menjadi salah satu kandidat pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 merupakan suatu kehormatan. "Saya pikir, suatu kehormatan yang luar biasa bagi siapapun. Terlepas dari kesadaran keterbatasan, kemampuan secara individu tetapi siapapun anak bangsa jangankan dalam posisi itu, dalam posisi apapun yang bisa bekerja untuk republik yang kita cintai ini, seperti saya misalnya masih sebagai gubernur, ya tentu itu suatu kehormatan," kata TGB di Menteng, Jakarta, Rabu (11/7).

2.TGB dan Jokowi tidak pernah membicarakan jabatan

Namanya Masuk Kandidat Cawapres Jokowi, TGB: Suatu Kehormatan BesarANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Berkaitan dengan dukungannya terhadap Jokowi, TGB menerangkan bahwa itu adalah keputusannya sendiri. Ia mencermati juga dari pemerintahan Jokowi selama 4 tahun yang dinilainya cukup baik. Dan ia juga mengaku tidak pernah membicarakan jabatan bersama Jokowi.

"Berdasarkan pencermatan terhadap pelaksanaan pemerintahan beliau selama 4 tahun. Nah itu basisnya. Jadi tidak pernah ada bicara tentang jabatan apapun sampai sekarang," ujar TGB.

3.TGB siap menerima resiko atas sikap dukungannya kepada Jokowi

Namanya Masuk Kandidat Cawapres Jokowi, TGB: Suatu Kehormatan BesarIDN Times/Vanny El Rahman

TGB yang sempat disebut mencari jabatan atau tameng kepada Jokowi tentang dugaan kasus korupsi yang menimpanya, dijelaskan olehnya bahwa itu adalah bagian dari resiko atas pernyataannya. Ia mengatakan jika sudah siap menerima kritikan atas sikap yang dipilihnya untuk mendukung Jokowi tersebut.

"Tetapi selama kita memutuskan sesuatu, berdasarkan keyakinan kita, kemudian ada objektivitas yang saya lihat, manfaat dan mudaratnya lebih besar seperti apa. Kalau kita sudah putuskan sesuatu berdasarkan itu, ya kita harus siap saja. Kita terima apapun resikonya," terangnya.

Baca Juga: Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Dukung Jokowi, Ngabalin: Saya Merinding

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya