Nyaleg Lewat PDIP Kapitra Dimusuhi PA 212, Ini Kata TGB

TGB harap publik tak komentari pandangan politik seseorang

Jakarta, IDN Times - Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, dikabarkan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pileg 2019. Kapitra disebut mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan.

Menanggapi hal itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyebut itu adalah hak politiknya. Ia pun berpesan agar masyarakat jangan mengomentari pandangan politik setiap orang.

1. TGB tak tahu tentang Kapitra yang dimusuhi oleh PA 212

Nyaleg Lewat PDIP Kapitra Dimusuhi PA 212, Ini Kata TGBTwitter/@kapitraampera

Kapitra yang disebut mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif melalui PDI Perjuangan, dikatakan sebagai pengkhianat oleh Ketua Presidium Alumni (PA) Aksi Bela Islam 212 Slamet Maarif.

Menurut Slamet, langkah Kapitra dinilai tidak sepaham dengan Alumni 212.

"Sikap kami sudah jelas PA 212 di bawah komando HRS (Habib Rizieq Shihab) tidak pernah akan mendukung siapapun yang diusung oleh kelompok penista agama, apalagi PDI-P. Intruksi HRS jelas gulingkan, tenggelamkan Banteng. Kini semakin jelas mana yang taat dan mana yang khianat," kata Slamet melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (18/7).

Sebelumnya, pernyataan TGB yang mendukung Jokowi di Pilpres 2019 juga menuai kritik pedas dari Alumni 212. Memiliki kisah yang sama dengan Kapitra, TGB mengaku tidak tahu sama sekali jika akhirnya Kapitra pun dikritik oleh Alumni 212.

"Gak ngerti saya (Kapitra dimusuhin PA 212). Tanya Pak Kapitranya, masa tanya saya," kata TGB di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).

2. Jangan komentari pandangan politik setiap orang

Nyaleg Lewat PDIP Kapitra Dimusuhi PA 212, Ini Kata TGBIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menanggapi Kapitra yang dikritik oleh PA 212 terkait dirinya nyaleg melalu PDIP, TGB mengatakan jika ada baiknya saling bersilahturahmi lebih baik lagi. Ia juga meminta agar jangan mengomentari pandangan politik masing-masing orang.

"Jangan ada statement yang menganggap orang kadar imannya kurang, kadar Islamnya cacat, jangan menganggap bahwa pilihan politik inilah 'saya yang lebih Islami, yang lebih baik, yang lebih dicintai oleh Allah'. Gak ada yang tahu kita," ujar TGB.

3. Publik diharapkan bisa bersih dari ujaran kebencian

Nyaleg Lewat PDIP Kapitra Dimusuhi PA 212, Ini Kata TGBIDN Times/Teatrika Handiko Putri

TGB pun berpesan agar ke depannya publik bisa semakin dijauhkan dan bersih dari ujaran kebencian. Karena hal itu bisa merusak kebersamaan yang telah terjalin.

"Mari kita bersihkan ruang publik kita dari ujaran kebencian, dari hal-hal yang membuat kita semakin menjauh sama lain, sesama anak bangsa," pesan dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya