Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur IKN Dibanding Sistem Pertahanan

Pemerintah sempat rencanakan konsep iron dome untuk IKN

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana untuk membangun iron dome sebagai salah satu pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Terkait konsep itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong mengatakan bahwa pemerintah belum memikirkan soal sistem pertahanan IKN. Sebab, pemerintah akan fokus terlebih dahulu pada pembangunan infrastrukturnya.

“Jadi, untuk tahap awal ini, kita tentu akan lebih mengutamakan infrastruktur dasar agar IKN sebagai sebuah kota baru segera berfungsi,” kata Wandy saat dihubungi IDN Times, Rabu (26/1/2022).

Konsep iron dome tersebut sebelumnya pernah disampaikan oleh Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Bogat Widyatmoko. Menurutnya, teknologi ini mampu melakukan penjajakan terhadap serangan rudal dalam radius di atas 200 kilometer seperti China dan Korea Utara.

1. Konsep dan gagasan canggih untuk pembangunan IKN adalah bentuk antusiasme

Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur IKN Dibanding Sistem PertahananTenaga Ahli Utama KSP, Wandy Tuturoong (dok. KSP)

Mengenai konsep iron dome yang akan digunakan di IKN Nusantara sebagai sistem pertahanan, Wandy mengatakan semua bisa terjadi. Dia menuturkan, hingga kini pemerintah memberikan yang terbaik untuk pembangunan IKN.

“Saya kira berbagai konsep dan gagasan canggih dan modern untuk dibangun di IKN adalah bentuk antusiasme untuk memberikan yang terbaik. Tapi tentu kita akan membangun secara bertahap dan menyesuaikan dengan anggaran, karena ini adalah pembangunan jangka panjang (multi-years),” ucap dia.

Baca Juga: Aset Negara Rp300 T di Jakarta Mau Disewakan buat Modal Bangun IKN

2. Jokowi pilih Nusantara sebagai nama IKN

Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur IKN Dibanding Sistem PertahananPresiden Jokowi (pegang payung) saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah sudah menetapkan Nusantara sebagai nama IKN.

“Mengenai nama ibu kota, memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surpres (surat presiden) itu, tapi kemudian ditahan dan ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat. Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu dan beliau mengatakan Ibu Kota negara ini namanya Nusantara," ujar Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Suharso menjelaskan Nusantara dipilih menjadi nama ibu kota negara karena dianggap sudah dikenal oleh masyarakat. Sehingga, Nusantara diharapkan tidak menjadi pertentangan di masyarakat.

"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," ucapnya.

3. Jokowi punya waktu dua bulan tentukan Kepala Badan Otorita IKN

Pemerintah Prioritaskan Infrastruktur IKN Dibanding Sistem PertahananNagara Rimba Nusa sebagai pemenang sayembara desain IKN (IDN Times/ Kemenkoinfo RI)

Ketua Pansus RUU IKN, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan Presiden Jokowi memiliki waktu dua bulan untuk menunjuk kepala otorita IKN Nusantara.

"Khusus untuk di tahun pertama ini, kita tidak mengharuskan presiden untuk berkonsultasi pada DPR. Karena di dalam undang-undang itu ditetapkan dua bulan ini harus ada kepala otorita," ujar Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).

Doli mengatakan dalam UU IKN tak ada kriteria khusus terkait kepala otorita Nusantara. Dia mengatakan, jabatan itu juga boleh diisi partai politik, ASN atau siapa saja sesuai dengan yang ditunjuk presiden.

"Saya kira kalau soal kriteria, yang paling penting adalah tahu betul tentang visi pak presiden, visi pemerintah, visi kita semua sekarang ini tentang pentingnya pemindahan ibu kota negara itu, itu yang paling penting," ucapnya.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah, Tak Ada Perda Tapi Ada Dapil IKN Saat Pemilu

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya