Pengamat: Prabowo Akan Tancap Gas di Pilpres 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih terus meramaikan survei Pilpres 2024. Apalagi, Gerindra merencanakan untuk kembali mengusung Prabowo di Pilpres 2024.
Meski Prabowo telah kalah dalam tiga kali Pemilu Presiden, namun Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, Menteri Pertahanan itu akan tetap maju di Pilprea 2024 nanti. Bahkan, karena sudah tidak ada lagi petahana, hal itu akan dijadikan peluang oleh Prabowo.
"Prabowo tetap akan maju, karena penasaran belum pernah menang. Apalagi di Pilpres 2024 tak ada incumbent. Jadi pertarungan bebas. Prabowo akan tancap gas," kata Ujang saat dihubungi IDN Times, Sabtu (12/6/2021).
Baca Juga: Survei IndEX: Elektabilitas Ganjar Kejar Prabowo
1. Prabowo dekati Megawati untuk pesiapan Pilpres 2024
Menurut Ujang, untuk mempersiapkan Pilpres 2024, Prabowo memang terlihat tengah mendekati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Selain itu, lanjut Ujang, menjadi Menhan di kabinet kedua Jokowi ini juga salah satu rencananya untuk persiapan Pilpres 2024.
"Walaupun Prabowo belum tentu menang di Pilpres 2024 dan surveinya cenderung turun, dia tetap akan maju," ucap Ujang.
2. Suara pendukung Prabowo terbelah karena banyak yang kecewa
Editor’s picks
Kendati demikian, sejumlah hasil survei menyebut bahwa elektabilitas Prabowo masih tinggi namun cenderung menurun. Ujang menuturkan, hal tersebut karena suara pendukung Prabowo sudah pecah lantaran banyak yang kecewa padanya.
"Namun Prabowo akan tetap nyalon. Dia jadi Ketum Gerindra, jadi Menhan, melobi Megawati dan lain-lain, itu bagian dari strategi Prabowo agar bisa maju di Pilpres 2024," tutur Ujang.
3. Prabowo harus bersanding dengan pasangan yang bisa menaikkan elektabilitas
Saat ditanya apakah Prabowo masih memiliki peluang untuk menang, Ujang mengatakan, hasilnya masih fifty-fifty, bisa menang dan bisa kalah. Menurut Ujang, untuk kembali mendongkrak elektabilitas, Prabowo harus mencari pasangan yang tepat.
"Mesti cari pasangan yang bisa mengatrol elektabilitasnya, dan bisa menutup bolong-bolong kekurangannya," jelas Ujang.
Walau demikian, Ujang mengaku masih belum mengetahui siapa pasangan yang tepat untuk Prabowo saat ini. Karena masih akan banyak calon-calon yang bermunculan.
"Belum bisa dipastikan. Karena hasil surveinya masih dinamis dan fluktuatif. Semuanya masih di bawah 30 persen. Itu masih di angka yang labil. Untuk bisa melihat pasangannya nanti jika survei para kandidat sudah mencapai angka 70 persenan," tutur Ujang.
Baca Juga: Survei: Prabowo-Puan Paling Ideal, Disusul Ganjar-Erick dan Anies-AHY