Penyerangan KKB di Papua, DPR Mendesak Panglima TNI Tambah Pasukan

TNI harus melakukan langkah tegas terhadap KKB

Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan bahwa DPR RI akan segera memanggil Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Pemanggilan itu terkait persoalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Bambang menyatakan bahwa dirinya sudah meminta Komisi I DPR RI untuk membahas hal itu dan mendesak Panglima TNI menambahkan pasukan di Papua.

Baca Juga: Mendagri Sebut Papua Barat Daerah Paling Rawan Saat Pemilu

1. DPR akan desak Panglima TNI segera selesaikan persoalan KKB di Papua

Penyerangan KKB di Papua, DPR Mendesak Panglima TNI Tambah PasukanIDN Times/Hadi Tjahjanto

Bambang menyampaikan, banyaknya penyerangan oleh KKB yang menewaskan anggota TNI di Papua menjadi dasar utama penambahan pasukan.

"Kami pimpinan DPR sudah meminta Komisi I untuk mendesak Panglima TNI untuk menambah pasukan dan segera melakukan penumpasan dengan kekuatan penuh supaya tidak ada lagi aparat kita yang gugur," kata Bambang di Gedung DPR RI, Senin (11/3).

2. Harus ada langkah tegas selesaikan persoalan KKB di Papua

Penyerangan KKB di Papua, DPR Mendesak Panglima TNI Tambah PasukanDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Bambang, permasalahan KKB di Papua harus direspons dengan tindakan tegas. "Menurut saya, langkah-langkah tegas sangat diperlukan saat ini agar tidak berlarut-larut peristiwa atau kelompok bersenjata ini beroperasi," jelasnya. Adanya penambahan personel, lanjut dia, akan mempermudah TNI dalam mengoptimalkan kekuatan pasukan. "Ya tadi sudah saya katakan bahwa harus dilakukan dengan kekuatan penuh jadi jangan tanggung-tanggung," ujar dia.

3. Kembali terjadi penyerangan terhadap pasukan TNI oleh KKB di Papua

Penyerangan KKB di Papua, DPR Mendesak Panglima TNI Tambah PasukanIDN Times / Istimewa

Sebelumnya telah terjadi penyerangan kembali oleh KKB terhadap aparat TNI yang tengah bertugas di Papua. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, pasukan TNI diserang Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, sekitar pukul 08.00 WIT. Menurut dia, pasukan TNI diserang dengan kekuatan yang tidak berimbang. 

"Pasukan TNI yang berjumlah 25 orang tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," ujar Aidi seperti dilansir kantor berita Antara, Kamis (7/3).

Aidi menjelaskan pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) itu sedang melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu.

Pasukan TNI kemudian berusaha melakukan perlawanan, sehingga berhasil menguasai keadaan. Mereka berhasil memukul mundur KKSB hingga menghilang ke dalam hutan.

Sementara, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi menyebutkan, pasukan TNI Satgas Gakkum mendapat serangan kedua pada pukul 15.00 WIT, ketika dua unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika untuk mengevakuasi korban prajurit yang gugur.

"Prajurit kembali mendapatkan serangan dari KKSB, pasukan TNI membalas tembakan sehingga helikopter berhasil mendarat dan proses evakuasi korban dapat dilaksanakan dalam keadaan aman," kata dia.

4. Tiga prajurit TNI gugur dalam kontak senjata

Penyerangan KKB di Papua, DPR Mendesak Panglima TNI Tambah PasukanIDN Times/Istimewa

Akibat serangan itu, Sisriadi mengatakan, tiga prajurit TNI gugur. Di antaranya Serda Mirwariyadin asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Serda Yusdin asal Palopo, Sulawesi Selatan, dan Serda Siswanto Bayu Aji asal Grobokan, Jawa Tengah.

Aidi menuturkan, dalam serangan itu Prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKSB (jenis masih dalam penyelidikan). Selain itu, TNI menemukan sebuah jenazah (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan TNI & Polri Tuntaskan Persoalan Penembakan di Papua

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya