Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih Tuai Kritik, Ini Respons Istana

Alvin Lie menyebutnya sebagai foya-foya

Jakarta, IDN Times - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengkritik pengecetan pesawat kepresidenan. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @alvinlie21.

Dalam cuitannya itu, Alvin mengkritik biaya cat ulang pesawat kepresidenan itu. Mantan anggota Ombudsman itu bahkan menyebut pengecatan itu sebagai bentuk foya-foya.

Lalu, apa tanggapan Istana soal kritik Alvin Lie?

1. Anggaran pengecatan dan perawatan pesawat kepresidenan sudah dialokasikan dalam APBN

Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih Tuai Kritik, Ini Respons IstanaKasetpres, Heru Budi Hartono dalam Konferensi Pers Terkait Peringatan HUT ke-75 RI, Kantor Presiden, Kamis (6/8/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Menanggapi kritik Alvin, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, pengecetan pesawat kepresidenan memang telah direncanakan sejak 2019 lalu, dengan harapan bisa memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena warna merah putih di badan pesawat.

Untuk biayanya, Heru menerangkan bahwa alokasi anggaran untuk perawatan dan pengecatan pesawat sudah dialokasikan dalam APBN.

"Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan COVID, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," jelas Heru dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Suasana Baru! Jokowi Kini Gelar Acara di Halaman Istana Merdeka

2. Kasetpres sebut proses pengecatan dan perawatan dilakukan di dalam negeri

Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih Tuai Kritik, Ini Respons IstanaIlustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya itu, Heru juga menegaskan bahwa proses perawatan dan pengecatan pesawat kepresidenan dilakukan di dalam negeri. Sehingga mendukung industri dalam negeri.

"Proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemik," terang Heru.

3. Pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan sejak 2019 lalu untuk peringati HUT ke-75 RI

Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih Tuai Kritik, Ini Respons IstanaIlustrasi pesawat (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Heru juga menjelaskan, pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak 2019 sebagai bagian dari perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020 lalu. Proses pengecatan merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Namun, pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin, sehingga yang dicat terlebih dahulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.

"Sebagai informasi, perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu," terang Heru.

Dia melanjutkan, perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada 2021 dan merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik. Maka tahun inilah dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa merah putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya.

"Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ucap Heru.

4. Alvin Lie kritik biaya cat ulang pesawat kepresidenan

Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih Tuai Kritik, Ini Respons IstanaCuitan Warganet Mengenai Pesawat Kepresidenan yang Dicat Ulang. (twitter.com/alvinlie21)

Sebelumnya, Alvin mengkritk biaya cat ulang pesawat kepresidenan itu. Dia menyebut pengecatan itu sebagai bentuk foya-foya.

"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sampai dengan 150ribu. Sekitar Rp1,4 M sampai dengan Rp2,1 M," tulis Alvin dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: Alvin Lie: Percuma PPKM Bila Penerbangan Internasional Masih Dibuka

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya