PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung Prabowo

Benarkah Reuni 212 ditunggangi kepentingan politik?

Jakarta, IDN Times - Peserta alumni 212 baru saja usai menggelar reuni akbar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Acara yang diklaim dihadiri oleh jutaan peserta dari berbagai daerah tersebut, juga dihadiri oleh beberapa tokoh nasional, seperti Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan tokoh-tokoh lainnya.

Acara yang kebanyakan dihadiri oleh kubu Prabowo tersebut, dinilai oleh Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding sebagai kampanye terselubung dari kubu Prabowo-Sandi. Karding pun mengaku sangat menyayangkan karena ketulusan umat dalam membela Islam ditunggangi oleh kepentingan politik.

1. PKB duga 212 menjadi ajang kampanye terselubung kubu Prabowo

PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung PrabowoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Karding mengatakan, seperti yang ia duga sebelumnya, sejak awal ia merasa bahwa acara 212 tersebut adalah kampanye terselubung dari kubu Prabowo. Ia mengaku sedih karena gerakan Islam dibuat untuk berpolitik.

"Memang kita sedih sih bahwa ketulusan dan keseriusan sebagian massa yang hadir niatnya berjuang untuk Islam itu ternyata hanya ditunggangi untuk berkampanye," kata Karding saat dihubungi wartawan, Minggu (2/12).

Baca Juga: Rizieq Shihab di Reuni 212: Makanya Jangan Menista dan Nodai Agama

2. Acara 212 disebut bukti nyata bahwa agama digunakan untuk kepentingan politik

PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung PrabowoIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menurutnya, dengan adanya dugaan kampanye terselubung dari kubu Prabowo tersebut, maka itu adalah salah satu bukti nyata bahwa agama dipakai sebagai kepentingan politik.

"Ini artinya bentuk nyata agama dipakai untuk kepentingan-kepentingan politik ansih dan politiknya politik praktis lagi," jelas dia.

3. Seruan memilih Ijtima Ulama dikatakan tidak mewakili semua ulama

PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung PrabowoIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Berkaitan dengan seruan Imam Besar FPI Rizieq Shihab tentang mengikuti keputusan rekomendasi Ijtima Ulama, Karding pun mempertanyakan siapakah ulama yang dimaksud. Karena, tidak semua orang mengetahui ulama-ulama yang tergabung dalam Ijtima Ulama tersebut.

"Ijtima Ulama dihidupkan kembali. Ulama siapa? Banyak ulama yang lain, yang dikampung-kampung yang di desa-desa, daerah-daerah itu tidak tahu kalau ada Ijtima Ulama itu dan mereka tentu tidak terwakili," ungkap dia.

Baca Juga: Ramai Politikus Pengusung Prabowo di Reuni 212, Ini kata Hidayat

4. Kepentingan politik di dalam 212

PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung PrabowoDok. IDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta

Oleh karena itu, Karding menyimpulkan bahwa benar adanya, acara 212 ditunggangi oleh kepentingan politik semata dan memang sengaja dimainkan oleh kubu Prabowo.

"Semakin nyata bahwa acara ini ditunggangi menjadi acara politik praktis, dimainkan oleh Pak Prabowo dan kawan kawan. Sungguh sekali lagi, sungguh kita prihatin," terangnya.

5. Prabowo: saya tidak boleh berkampanye

PKB: Acara Reuni 212 Kampanye Terselubung PrabowoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, dalam acara Reuni 212, Prabowo yang diberikan kesempatan memberikan sambutan mengaku tak ingin berbicara banyak. Sebab, ia dilarang untuk berkampanye di acara reuni akbar itu.

"Saya tidak boleh kampanye. Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang oleh panitia. Ini kehormatan bagi saya. Saya bangga melihat jutaaan umat Islam, jutaan rakyat Indonesia, jutaan tapi damai tertib," kata Prabowo di Monas, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Hadiri Reuni 212, Jubir Prabowo-Sandi Tunggangi Kuda ke Monas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya