Polemik Partai Hanura, Oesman Sapta Odang: Itu Munaslub Ilegal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengungkapkan, apa yang telah dilakukan oleh sejumlah pengurus dengan menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan dirinya adalah ilegal.
Baca juga: 5 Sosok Ini Bakal Ramaikan Pilkada Jawa Barat 2018
1. Jangan gunakan cara ilegal
“Itu Munaslub ilegal. Masa tokoh politikus nasional menggunakan cara-cara ilegal. Tidak bagus itu,” jelasnya saat ditemuai awak media saat menggelar silahturahmi di kediamannya, Selasa (16/1).
Ia pun mengungkapkan rasa kecewanya, mengingat ada perpecahan di internal Partai Hanura. Dan selanjutya akan melakukan penertiban kepada siapa saja yang dianggap melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Baca juga: 27 DPD Beberkan 3 'Dosa' OSO Selama Memimpin Partai Hanura
2. Perkenalkan Sekjen Partai Hanura yang baru
Editor’s picks
Pada kesempatan tersebut, Oesman Sapta memperkenalkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura yang baru, Heri Lontung.
"Ini Heri Lontung Sekjen Hanura yang baru. Yang lama sudah dipecat," kata OSO.
Baca juga: 27 DPD Partai Hanura Ajukan Mosi Tidak Percaya pada OSO
3. Jangan rebut posisi dengan melanggar aturan partai
OSO juga mengatakan, ia tak bermaksud ngotot untuk mempertahankan kursi ketua umum. Ia tak mau posisinya direbut dengan melanggar aturan partai.
Ia menegaskan, yang bisa menggelar Munaslub adalah dirinya sebagai ketua umum.
Jika memang ia dianggap tak pantas lagi memimpin Partai Hanura, maka ia akan dengan sukarela menggelar Munaslub untuk memilih ketua umum baru.
"Silakan datang ke saya, ajukan surat untuk menggelar Munaslub, pasti saya teken," kata OSO.
Baca juga: Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik