Polisi Larang Demo Saat Pelantikan Presiden, Begini Respons Jokowi

"Tanyakan pada Kapolri," kata Jokowi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menanggapi larangan menggelar aksi demonstrasi pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden, 20 Oktober mendatang. Larangan itu dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya untuk antisipasi adanya aksi massa pada saat pelantikan.

"Ya ditanyakan ke Kapolri (Jenderal Pol Tito Karnavian)," ujar Jokowi singkat menanggapi larangan tersebut, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).

1. Jokowi menyebut demo dijamin konstitusi

Polisi Larang Demo Saat Pelantikan Presiden, Begini Respons JokowiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski larangan tersebut dikeluarkan Polda Metro Jaya sebagai antisipasi, Jokowi mengingatkan bahwa unjuk rasa dijamin oleh konstitusi. 

"Namanya demo dijamin konstitusi," kata Jokowi.

Baca Juga: Dilarang Demo Dekat Pelantikan Presiden, BEM: Polisi Jangan Berlebihan

2. Keputusan untuk mengeluarkan larangan itu hasil rapat dengan sejumlah pihak

Polisi Larang Demo Saat Pelantikan Presiden, Begini Respons JokowiIDN Times/Axel Jo Harianja

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya berharap tidak ada aksi unjuk rasa (unras) jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu (20/10) mendatang.

Argo mengungkapkan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono sudah menyampaikan diskresi kepolisian yang tak akan menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) soal adanya unjuk rasa.

"Bahwa dari PMJ (Polda Metro Jaya) tidak akan menerbitkan STTP antara tanggal 15 sampai dengan 20 (September)," ungkap Argo.

"Kita berharap tidak ada unras. Sehingga, kita bisa melaksanakan kegiatan dengan baik dan lancar. Tentunya ini semua untuk kebaikan, untuk kelancaran kegiatan (pelantikan) tersebut," sambungnya.

Larangan untuk menggelar aksi demo pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut sudah dibahas dalam rapat bersama pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan aparat keamanan, baik dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Badan Intelijen Negara (BIN) maupun Kepolisian Republik Indonesia.

3. MPR ingin acara pelantikan berlangsung hikmat dan agung

Polisi Larang Demo Saat Pelantikan Presiden, Begini Respons JokowiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet berharap agar pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan hikmat. Ia pun meminta kepada para mahasiswa dan masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kehikmatan dari acara pelantikan.

"Karena kesuksesan acara pelantikan presiden ini akan memberikan pesan positif kepada dunia internasional dan itu akan membantu perekonomian kita, dan dengan ekonomi yang baik sama dengan membantu rakyat kita semua," ucap Bamsoet.

"Jadi message-nya jelas, kami di MPR ingin acara ini berlangsung hikmat dan agung sebagaimana disampaikan Bapak Presiden," sambung dia.

Baca Juga: Sampai Pelantikan Presiden, Polisi Larang Demonstrasi di Sulsel

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya