Deklarasi #2019GantiPresiden Dilarang di CFD, Politikus Gerindra Ini Sebut Seperti di Korut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan relawan dan pendukung deklarasi #2019GantiPresiden memenuhi kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, sejak pagi ini, Minggu (6/5).
Deklarasi ini juga dihadiri Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman, yang ikut menyampaikan aspirasinya di hadapan ribuan Relawan Nasional #2019GantiPresiden.
1. Habiburokhman berpendapat memakai kaos adalah hak asasi manusia (HAM)
Habiburokhman mengungkapkan semua relawan yang berkumpul di area deklarasi ini, adalah untuk menggunakan hak konstitusional dan hak asasi manusi (HAM) mereka.
"Jadi kalau untuk aksi seperti ini kita perlu izin khusus. Ya kalau cuma sekadar pakai kaos ini hak kita," ujar Habiburokhman di Patung Kuda, Monas, Jakarta, Minggu (6/5).
Baca juga: Hampir Seminggu Berlalu, Laporan Korban Persekusi di CFD Masih Diselidiki Polisi
2. Habiburokhman menyebut larangan berpolitik di CFD dan masjid seperti di Korea Utara
Editor’s picks
Habiburokhman juga menyinggung soal larangan berpolitik di masjid dan Car Free Day (CFD), dan menyindir seperti bukan berada di Jakarta melainkan di Korea Utara.
"Kalau di masjid gak boleh berpolitik, kalau di CFD gak boleh berpolitik, mungkin ini bukan di Jakarta. Mungkin itu di Korea Utara," ujar Ketua DPP Partai Gerindra itu.
Menurut Habiburokhman memakai atribut #2019GantiPreskden adalah hak berekspresi.
"Kita memperoleh ini dengan darah dan air mata. Kita bebas berekspresi, kita bebas memakai atribut #2019GantiPresiden," kata dia.
Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), kegiatan Car Free Day (CFD) harus dipastikan bebas dari kegiatan berbau politik, SARA, dan orasi yang mengandung unsur ujaran kebencian.
3. Habiburokhman yakin 2019 akan ada ganti presiden
Terkait adanya persekusi yang diduga dilakukan pendukung #2019GantiPresiden pada pekan lalu, Habiburokhman menyarankan, agar relawan melaporkan kepada Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) jika mendapatkan intimidasi balik.
"Jadi intinya kita melihat energi yang kita timbulkan hari ini begitu besar, dan saya yakin akan benar-benar terwujud 2019 ganti presiden," kata politikus Gerindra itu.
Baca juga: Dipersekusi Massa #2019GantiPresiden, Pihak #DiaSibukKerja Lapor Polisi