Politisi Malaysia Sebut Gempa Palu Karena LGBT, Ini Reaksi TKN Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menanggapi pernyataan Mantan Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi yang mengatakan bencana alam di Palu adalah hukuman dari Allah karena kegiatan kaum gay.
Mendengar pernyataan tersebut, Karding mengatakan bencana memang terjadi karena ketentuan Allah. Namun, ia melanjutkan, bencana di Palu tidak ada hubungannya dengan perilaku gay.
1. Karding membantah di Palu banyak aktivitas LGBT
Karding mengatakan bahwa bencana yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Selain itu, dari perspektif ilmu pengetahuan, lanjut Karding, Indonesia memang berdiri di wilayah 'ring of fire'. Dan Palu adalah salah satu wilayah yang berada di atasnya.
"Jadi sebenarnya tidak ada urusannya dengan banyaknya LGBT. Yang saya tahu sebagai orang Palu, di sana tidak banyak LGBT," kata Karding saat dihubungi IDN Times, Kamis (25/10).
Baca Juga: Eks Wakil PM Malaysia: Gempa Palu Terjadi Karena Aktivitas Gay
2. Negara dengan aktivitas LGBT yang lebih besar seharusnya yang terkena bencana
Editor’s picks
Tak terima dituding politisi Malaysia tersebut, Karding pun menerangkan bila memang bencana tersebut adalah hukuman karena banyaknya aktivitas LGBT, harusnya negara-negara lain yang memiliki aktivitas LGBT lebih besar, mendapatkam bencana yang lebih besar.
"Yang banyak LGBT itu mestinya di Amerika, di Australia, di Belanda dan beberapa negara Eropa. Kalau patokannya LGBT, mestinya yang kena bencana besar itu di sana, bukan di Indonesia," ungkap Karding.
3. Perkataan Zuhid dijadikan pembelajaran ke depan
Meski begitu, Karding katakan bahwa apa yang disampaikan oleh Zahid bisa menjadi catatan tersendiri. Hal itu ia ungkapkan agar Indonesia tidak berperilaku yang bertentangan dengan aturan Tuhan.
"Tetapi apa yang disampaikan Pak Zahid itu tentu menjadi catatan kita, pengingat agar semua perilaku-perilaku yang bertentangan dengan aturan Tuhan itu kita hindari," terangnya.
Baca Juga: Sepenggal Cerita dan Kenangan Meliput Bencana di Palu