Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini Penjelasannya

IPM Indonesia berada di peringkat 113

Jakarta, IDN Times - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dinilai begitu penting untuk kemajuan suatu negara. Sebab, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Terkait peringkat IPM yang dimiliki Indonesia, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, juga sempat menyinggungnya. Prabowo mengatakan bahwa peringkat IPM Indonesia masih belum maksimal dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

“Dengan performance semacam ini, mengingat banyaknya pengalaman dan sumber daya alam kita, saya sebagai warga negara Indonesia tidak bangga,” ujar Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11).

Lantas, seperti apa IPM Indonesia sendiri?

1. IPM Indonesia berada di bawah Thailand dan di atas Vietnam

Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini PenjelasannyaANTARA FOTO/Jojon

IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Di tahun 2016, IPM Indonesia masih masuk dalam kategori sedang atau human develompment. IPM akan naik menjadi level tinggi atau high human develompment bila mencapai level 70-80 dan di atas 80 disebut sangat tinggi.

Setahun sebelumnya, United Nation Development Programe (UNDP) menempatkan tingkat pembangunan manusia Indonesia berada di urutan 113 dalam kategori medium human develompment dari 188 negara.

IPM Indonesia saat itu masih di bawah Thailand dengan peringkat 87, namun di atas Vietnam dengan peringkat 115. Adapun posisi IPM tertinggi yaitu Norwegia dengan peringkat pertama, Australia peringkat kedua, Swiss peringkat ketiga, Jerman peringkat keempat, Denmar peringkat kelima, dan Singapura peringkat keenam.

2. IPM Indonesia di tahun 2017 meningkat 0,90 persen dibadingkan 2016

Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini PenjelasannyaPegawai pabrik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Indonesia terus mengalami kemajuan. Di tahun 2017, IPM Indonesia mencapai 70,81 persen. Angka tersebut meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan tahun 2016.

Baca Juga: Belah Gunung, Pembangunan Tol Bakauheni Telan Rp130 Miliar per Km

3. IPM meningkat, membuat bayi memiliki harapan hidup lebih tinggi

Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini PenjelasannyaDok.IDN Times/Istimewa

Dari data BPS, bayi yang lahir pada tahun 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,06 persen, lebih lama 0,16 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, anak-anak yang berusia 7 tahun pada tahun 2017 juga memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,85 tahun (Diploma I), lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan yang berumur sama pada tahun 2016.

Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,10 tahun (kelas IX), lebih lama 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Dan pada tahun 2017, masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 10,66 juta rupiah per tahun, meningkat 244 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran tahun sebelumnya.

4. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kategori IPM sangat tinggi

Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini PenjelasannyaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Pada tahun 2017, pembangunan manusia di tingkat provinsi juga cukup bervariasi. IPM pada level provinsi berkisar antara 59,09 untuk Papua, hingga 80,06 untuk DKI Jakarta. Umur harapan hidup saat lahir terendah sebesar 64,34 tahun di Sulawesi Barat dan tertinggi sebesar 74,74 tahun di DI Yogyakarta. 

Sementara itu, Papua memiliki Harapan Lama Sekolah terendah selama 10,54 tahun sedangkan DI Yogyakarta memiliki Harapan Lama Sekolah tertinggi selama 15,42 tahun. 

Di tahun 2017, jumlah provinsi yang berstatus IPM kategori 'sedang' berkurang dari 21 provinsi pada tahun 2016 menjadi 18 provinsi. Dan untuk kali pertama di Indonesia, terdapat satu provinsi yang berhasil tercata sebagai pembangunan manusia dengan kategori 'sangat tinggi' yakni DKI Jakarta.

Meski DKI Jakarta menampati posisi tertinggi, namun Papua masih menjadi provinsi dengan catatan IPM kategori rendah. Walau demikian, Papua tetap tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan IPM tercepat dibandingkan pencapaian IPM 2017 di 33 provinsi lainnya.

Selain Provinsi Papua, seluruh provinsi lainnya juga mengalami peningkatan lPM jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2016. Provinsi Papua tumbuh sebesar 1,79 persen, Papua Barat tumbuh sebesar 1,25 persen, dan Nusa Tenggara Baray dengan 1,17 persen. Dan ketiga provinsi tersebut menjadi provinsi dengan kemajuan IPM yang paling cepat.

5. Manfaat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Prabowo Sebut IPM Indonesia Rendah di Asia Tenggara, Ini PenjelasannyaANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

IPM disusun dengan menggunakan tiga dimensi. Di antaranya, dimensi kesehatan yang diukur dengan indikator umur harapan hidup, dimensi pengetahuan atau pendidikan yang diukur dengan harapan lama sekolah dan rerata lama sekolah, serta dimensi hidup layak yang didekati dengan pengeluaran perkapita yang disesuaikan. 

Lalu, apa manfaat dari IPM?

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

Baca Juga: DKI Butuh Dana Rp571 Triliun untuk Percepatan Pembangunan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya