Rocky Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila, BPIP: Dia Mainkan Dramatologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo menanggapi pernyataan Pengamat Politik Rocky Gerung bahwa Presiden Joko "Jokowi" Widodo tak paham Pancasila dan ormas. Benny menilai Rocky juga tak paham Pancasila.
"Rocky Gerung juga gak paham Pancasila juga. Itu kan subjektif Rocky Gerung lah. Kita paham lah," kata Benny saat dihubungi, Rabu (4/12).
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Paham Pancasila, Warganet Meradang
1. Rocky Gerung dianggap selalu mengeluarkan teori hiperbola
Menurut Benny, Rocky selalu mengeluarkan teori-teori komunikasi yang hiperbola, dan selalu membesarkan sesuatu yang sebenarnya tak dipahami dia sendiri.
"Ya, sudah biasa lah. Ini kan panggung dalam teori dramatologi. Ada panggung, antara di depan dan di belakang," ujar dia.
2. Benny sebut Rocky Gerung hanya retorika
Benny berpendapat Rocky juga selalu mendramatisasi semua masalah dan retorika belaka. Karena itu, pernyataan Rocky tak perlu direspons berlebihan, karena dia sebenarnya tidak memiliki konsep yang original.
"Karena dia hanya memainkan teori-teori dalam komunikasi, dramatologi. Jadi dia hanya membuat dengan retorika-retorika. Hanya untuk supaya menarik perhatian, mendapat panggung, tapi tidak ada substansi apa yang dikatakan," kata dia.
3. PDIP menilai ucapan Rocky hanya sensasi dan asal bunyi
Editor’s picks
Sementara, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan perkataan Rocky tidak lah benar. Bahkan, dia menyebut celetukan Rocky hanya asal.
"Dalam perspektif lain, pandangan tersebut dinilai ngawur dan asal bunyi (asbun)," ucap Hendrawan saat dihubungi IDN Times, Rabu (4/12).
Hendrawan menuturkan, dalam sistem demokrasi masyarakat bisa menilai sendiri bagaimana sosok Presiden Jokowi. Namun, dalam perspektif Rocky, hal itu dianggapnya asal dan tidak benar.
"Rocky Gerung mempraktikkan psikologi anti-kemapanan. Dia cenderung menciptakan antitesa terhadap pandangan arus utama. Namun untuk hal-hal yang sensitif dan mendasar, saran saya sebaiknya dia lebih bijaksana," kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, apa yang disebutkan Rocky hanya ingin mencari sensasi dan tak ada substansinya.
"Rocky masih ingin popularitas dan sensasi, bukan kontemplasi substansi," ucap Hendrawan.
4. Rocky sebut Jokowi tak paham Pancasila dan ormas
Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Rocky Gerung sempat membahas tentang perizinan organisasi masyarakat (ormas). Menurut dia, perizinan ormas yang harus berideologi negara tidak diperlukan.
"Ormas harus berasaskan ideologi negara, loh. Di depan gak perlu, sekarang dibilang perlu. Itu kan dua hal yang ngaco logikanya, gitu. Karena negara ingin mengangkangi segala hal," kata dia.
Menurut Rocky, dengan adanya logika berpikir yang kacau mengenai ormas dan perizinannya, sebenarnya banyak yang tidak mengerti Pancasila. Termasuk, Presiden Jokowi.
"Presiden juga gak ngerti Pancasila kan, dia hafal tapi gak paham. Kalau dia paham, dia gak berutang gitu, dan gak langgar undang-undang lingkungan, gitu," tutur Rocky.
Baca Juga: Politikus PDIP Akan Polisikan Rocky Gerung karena Hina Presiden Jokowi